TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel belum mau buka suara terkait kepemilikan klub, Roman Abramovich keterkaitannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Hal itu menyusul konflik Rusia dengan Ukraina yang saat ini tengah memanas.

Dalam laporan media London, Evening Standard menyebutkan, Roman Abramovich kemungkinan mendapatkan sanksi dari pemerintah Inggris karena keterkaitannya dengan Putin.

Baca juga: Jadi Kolega Presiden Putin, Roman Abramovich Akan Diusir Pemerintah Inggris, Chelsea Terancam Dijual

Anggota parlemen Partai Buruh Inggris, Chris Bryant mengatakan, miliarder asal Rusia itu seharusnya tidak lagi dapat memiliki klub London, Chelsea yang ia beli pada tahun 2003 lalu.

Dia melihat dari dokumen yang bocor pada tahun 2019 lalu, di mana Abramovich bagian dari strategi Rusia HMG yang menargetkan keuangan gelap dan aktivitas memfitnah.

"Sebagai bagian dari strategi Rusia HMG yang ditunjuk untuk menargetkan keuangan gelap dan aktivitas memfitnah, Abramovich tetap menarik bagi HMG karena hubungannya dengan negara Rusia dan asosiasi publiknya dengan aktivitas dan praktek korupsi," kata Bryant.

Namun, Abramovich berulang kali membantah soal hubungan dekatnya dengan Vladimir Putin, masih dalam lapora media di atas.

Pada Jumat kemarin (25/2), pelatih Chelsea Thomas Tuchel menyadari kondisi dan perbincangan yang tengah panas ini.

Baca juga: Thomas Tuchel Pecundang di Mata Jurgen Klopp, Liverpool Tatap Trofi Carabao dan Remehkan Chelsea

Tapi ia belum mau berkomentar lebih jauh, ia masih akan menunggu keputusan klub sebelum melontarkan sikap dan pernyataan.

"Saat ini saya ingin mengambil hak saya untuk tidak berkomentar sampai ada keputusan yang dibuat," kata Tuchel.

"Tapi kami menyadarinya dan itu seperti mengalihkan perhatian kami, itu mengkhawatirkan kami.

"Sampai tingkat tertentu saya bia memahaminya, sampai tingkat tertentu saya bisa memahami pendapat dan poini kritis teradap klub dan terhadap kami, yang pada akhirnya mewakili klub.

"Aku bisa mengerti. Kita tidak dapat sepenuhnya membebaskan diri darinya. Mungkin oarang juga mengerti bahwa kami sendiri sebagai pelatih atau pemain tidak memiliki wawasan tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Seperti yang saya katakan, itu mengaburkan pikiran kita. Ini mengaburkan kegembiraan kami menuju final dan itu membawa ketiakpastian besar, lebih banyak untuk semua orang dan keluarga yang sebenarnya saat ini lebih terlibat daripada kami.

Baca juga: Rusia Hadapi Sanksi Internasional, Bagaimana Nasib Roman Abramovich dan Chelsea?