Jurgen Klopp Mengungkapkan Keputusan Hoki Menurunkan Caoimhin Kelleher Karena Pertimbangan Ini
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp senang setelah Liverpool menjadi juara usai pertaruhan atas keputusannya menurunkan kiper cadangan, Caoimhin Kelleher.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, LONDON- Manajer Liverpool, Jurgen Klopp senang setelah Liverpool menjadi juara usai pertaruhan atas keputusannya menurunkan kiper cadangan, Caoimhin Kelleher.
Klopp mengatakan keputusan menurunkan Kelleher itu karena alasan dia sentimentil. Dia memutuskan itu karena alasan sejak awal Kelleher berjuang menjadi kiper Liverpool hingga membawa mereka ke final Piala Carabao.
Sehingga, karena pertimbangan ini, dia merasa tidak pantas menggantinya hanya di babak final.
"Dalam diri saya ini (saat memutuskan sesuatu, Red) ada dua hal, satu sisi seorang manajer sepak bola profesional dan satu sisi seorang manusia, dan sisi manusia itu yang menang," kata Jurgen Klopp dikutip dari sportsmax.tv .
Klopp senang bahwa keputusannya untuk memainkan kiper cadangan Caoimhin Kelleher di final Piala Carabao akhirnya membuahkan hasil.
Kelleher menjadi penjaga gawang termuda yang memulai final Piala Liga sejak 2011 setelah Klopp tetap percaya padanya untuk pertandingan melawan Chelsea di Wembley..
Final yang mendebarkan berakhir dengan adu penalti setelah dua jam sepak bola yang mendebarkan berakhir tanpa gol.
Dengan kedua belah pihak kehilangan banyak peluang, dan diwarnai dengan gol-gol yang dianulir.
Dalam adu penalti berkualitas tinggi, Kelleher mencetak gol ke-21 tendangan penalti.
Sebelum Kepa gagal menendang penalti, menghasilkan skor 11-10 untuk kemenangan Liverpool dalam adu penalti saat mereka menyegel rekor keberhasilan Piala Liga kesembilan.
Berbicara kepada Sky Sports setelah mengangkat trofi, Klopp menegaskan Kelleher pantas mendapatkan momennya dan pantas mendapatkan sorotan.
"Saya pikir bahkan dalam sepak bola profesional, harus ada ruang untuk bersikap sentimen," katanya.
“Dia masih muda, kami memintanya melakukan banyak hal dalam kompetisi untuk membawa kami ke final, dan kemudian (apakah di babak final) saya [harus] mengatakan kepadanya 'Anda tidak akan bermain'?"
"Dalam diri saya ini (saat memutuskan sesuatu, Red) ada dua hal, satu sisi seorang manajer sepak bola profesional dan satu sisi seorang manusia, dan sisi manusia itu yang menang".