Pengalaman Caoimhin Kelleher Pada Masa Remaja Main Jadi Striker Sangat Membantu Saat Adu Penalti
Penjaga gawang Liverpool, Caoimhin Kelleher menjadi penendang penalti yang membawa Liverpool meraih gelar juara Piala Carabao.
Editor: Muhammad Barir
Performa mentereng Caoimhin Kelleher di final Piala Liga Inggris 2021-2022 mengungkap fakta baru kiper muda 23 tahun asal Irlandia yang ternyata seorang striker.
Final Piala Liga Inggris yang digelar di Stadion Wembley pada Minggu (27/2/2022) tampilkan performa gemilang dari Caoimhin Kelleher, kiper muda Liverpool.
Beberapa penyelamatan gemilang kiper Irlandia itu membuat gawang Liverpool aman dari gempuran para penyerang Chelsea, hingga dalam duel adu penalti.
Caoimhin Kelleher juga sukses melaksanakan tugas sebagai eksekutor penalti ke-11 bagi The Reds, tak pelak namanya semakin dielu-elukan sebagai pemain muda masa depan Liverpool.
Menarik diperhatian saat Kelleher melakukan eksekusi penalti, pemain berusia 23 tahun itu tampak tenang saat menempatkan bola tepat ke arah sisi kanan Kepa Arrizabalaga.
Dilansir BolaStylo.com dari The Sun, kesuksesan Kelleher mengeksekusi penalti ternyata tak lepas dengan masa lalunya saat masih kanak-kanak.
Tepatnya saat masih bermain di tim kelompok umur 14 tahun, pria berambut pirang itu ternyata sempat berposisi sebagai striker, sebelum ada campur tangan ayahnya.
Menurut The Sun, sang ayahlah yang meminta kepada tim pelatih agar memindah posisi Kelleher menjadi seorang penjaga gawang.
Hal ini diungkapkan langsung oleh mantan pelatih Kelleher di Cork Schoolboys League, Eddie Harington kepada The Sun.
"Dia adalah penyerang tengah yang sangat bagus dan mewakili daerahnya di posisi itu," ucap Eddie Harrington.
"Selama tiga atau empat tahun dia adalah penyerang tengah kami dan karena panggilan telepon kebetulan dari ayahnya kepada saya, itu mengubah segalanya.
"Kami memiliki penjaga gawang di bawah umur yang pergi karena dia tidak ingin bermain lagi. Ray, ayahnya, menelepon saya dan bertanya: 'Maukah Anda menempatkan Caoimhin di gawang?'.
"Saya dan pelatih lain enggan karena kami akan kehilangan striker utama kami. Tapi kami pikir mari kita ambil kata-kata Ray tentang ini.
"Karena dia merasa putranya bisa menjadi sesuatu di posisi itu karena dia telah melakukan sedikit pelatihan dengannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.