Direct Points
- Aksi Pedri mengingatkan orang kepada Iniesta
- Dipuji sebagai gelandang terbaik unid saat ini
- Sejumlah media di Spanyol menjulukinya sebagai Pedri "Potter"

TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA- Kemenangan Barcelona 4-0 atas Athletic Bilbao dalam pekan ke-26 La Liga di Camp Nou, seolah menjadi penahbisan Pedri Gonzalez sebagai pemimpin baru La Blaugrana.

Pedri memang tak mencetak gol, maupun assists di laga kemarin.

Namun, siapa pun yang melihat aksinya sepanjang 90 menit kemarin, pasti setuju menjadikan gelandang 19 tahun ini sebagai man the match.

Sang gelandang menjadi motor yang menghidupkan permainan Barcelona.

Dia terus bergerak, menggiring bola, mengarahkan bola, mengejar bola, merebut bola. Dia juga yang kerap membuka serangan, mengatur ritme serangan tim.

Naik turunnya irama permainan Los Cules seperti ditentukan oleh sang dirigen muda ini. Dia pun beberapa kali melakukan atraksi seperti nutmeg yang mengundang decak kagum.

Tak heran, usai laga nama Pedri dielu-elukan oleh ribuan fan di Camp Nou. Namanya bergaung, dan dengan wajah semringah sang gelandang memberikan aplaus ke arah tribun penonton.

"Perasaan saya luar biasa. Segalanya terasa sangat baik hari ini. Kami bermain lebih tenang, dan fokus. Gol-gol pun terasa datang lebih mudah. Kami harus bisa mempertahankan penampilan seperti ini," kata Pedri semringah.

Sejumlah media di Spanyol memberikan julukan baru untuknya, si "tukang sihir Pedri 'Potter', merujuk kepada tokoh fiksi penyihir muda, Harry Potter.

Dan menurut pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, level Pedri memang sudah masuk kelas gelandang terbaik dunia saat ini. Bahkan, katanya, apa yang diperlihatkan Pedri membuatnya teringat kepada sahabatnya, Andres Iniesta.

"Dia banyak mengingatkan saya kepada Andres Iniesta. Kita berbicara tentang talenta raksasa. Pedri adalah gelandang baik dunia saat ini. Saya sangat jarang melihat pemain dengan bakat melimpah sepertinya," ujar Xavi.

Di laga kemarin, Barca langsung menekan sejak menit pertama. Namun mereka baru bisa memetik gol pada menit ke-37.

Berawal dari sepak pojok, bola disambut Gerard Pique dengan sundulan yang membentur tiang. Bola liar jatuh ke kaki Pierre-Emerick Aubameyang, yang dengan mudah meneruskannya ke gawang.