Inter Milan Alami Paceklik, Kecerdasan Inzaghi Diuji, Contek Langkah Tuchel di Chelsea Jadi Solusi
Jika dikalkulasi, Inter Milan telah gagal mencetak gol di empat laga beruntun saat melawan Liverpool, Sassuolo, Genoa, dan AC Milan.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan hanya mampu bermain imbang dengan skor 0-0 saat berjumpa AC Milan dalam semi final leg pertama Coppa Italia pada Rabu, (02/03/2022).
Bukan hasil imbang yang menjadi sorotan utama, namun gagalnya Inter Milan mencetak gol ke gawang rival sekotanya itu.
Jika dikalkulasi, Inter Milan telah gagal mencetak gol di empat laga beruntun saat melawan Liverpool, Sassuolo, Genoa, dan AC Milan.
Namun sang juru taktik, Simone Inzaghi tak terlalu memusingkan hal tersebut, ia beranggapan bahwa anak asuhnya telah bermain menekan dan tampil dominan.
Baca juga: Hasil AC Milan vs Inter Coppa Italia, Nerazzurri Puasa Gol 403 Menit, Ini Komentar Inzaghi
Baca juga: Sebelum Kick-off Derby Milan, Andriy Shevchenko Muncul di San Siro dan Lakukan Hal Ini
“Saya sadar akan ada berita besar, jika kami tak mencetak gol pada empat laga. Tetapi, kami tengah mengerjakannya. Kami memiliki striker bertalenta yang segera berada dalam kondisi bagus,” kata Inzaghi dilansir Football Italia.
“Tentu ada efek psikologis, karena kami terus menekan dengan intensitas tinggi selama November, Desember, dan Januari," lanjutnya.
"Kami kalah di laga derby Liga Italia, tetapi tampil dominan. Kami kurang tajam di laga ini, tetapi babak final ada di depan mata dan kedua tim ingin meraihnya,” pungkas juru taktik asal Italia itu.
Ya, paceklik yang dialami Nerazzurri memang menjadi hal yang mengejutkan, pasalnya mereka selalu tampil agresif dan menjadi tim produktif sejak awal musim.
Inter Milan hingga saat ini menjadi tim dengan jumlah gol paling banyak di Liga Italia dengan dulangan 55 gol dari 26 pertandingan.
Pertanyaannya, apa yang membuat torehan gol Inter Milan turun drastis hingga gagal mencetak gol di empat laga beruntun?
Simone Inzaghi dikenal sebagai pelatih idealis dengan skema yang ia usung, di seluruh pertandingan Nerazzurri musim ini ia selalu bermain dengan skema 3-5-2.
Tak pernah ada kontra strategi yang ia lakukan dengan bermain memakai empat bek ataupun menggunakan 3 striker di depan.
Lawan pun mulai mampu membaca permainan dan titik lemah Inter Milan, permainan kolektif yang diusungnya diakali lawan dengan bermain lebih menekan di area tengah.
Dilansi FBref, dari empat pertandingan Inter saat mengalami paceklik gol, mereka hanya mampu mengumpulkan rata-rata penguasaan bola sebanyak 52.12%.