Inter Milan Alami Paceklik, Kecerdasan Inzaghi Diuji, Contek Langkah Tuchel di Chelsea Jadi Solusi
Jika dikalkulasi, Inter Milan telah gagal mencetak gol di empat laga beruntun saat melawan Liverpool, Sassuolo, Genoa, dan AC Milan.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Jauh turun dibanding pertandingan yang sudah dijalani Nerazzurri dalam partai-partai sebelumnya. Pasukan Inzaghi itu mengumpulkan rata-rata penguasaan bola sebanyak 59.33%.
Baca juga: Hasil Coppa Italia: Gagal Kalahkan Inter Milan, AC Milan Apes Kehilangan Romagnoli yang Cedera Lagi
Baca juga: AC Milan vs Inter Coppa Italia Tanpa Gol, Pioli Klaim Rossoneri Layak Menang atas Nerazzurri
Dengan ditekannya lini tengah Inter Milan maka kesempatan mereka untuk mengalirkan bola ke depan pun makin sedikit.
Kombinasi yang biasa dilakukan Barella dan Calhanoglu untuk melayani dua striker di depan pun mulai menurun intensitasnya.
Striker yang paling sering dimainkan Inzaghi adalah Edin Dzeko dan Lautaro Martinez, keduanya merupakan pemain yang memiliki tipikal target man dan membutuhkan pelayan untuk mencetak rentetan gol.
Jika tak ada kreativitas dan sumber umpan yang matang dari lini tengah, maka torehan gol mereka pun juga ikut menurun.
Masalah seperti ini tak boleh dibiarkan Inzaghi jika ingin mempertahankan gelar Liga Italia dan membawa Nerazzurri lebih berprestasi di musim pertamanya menjadi juru taktik.
Apa yang dialami Inzaghi hampir mirip dengan apa yang akhir-akhir ini sedang menjadi masalah Thomas Tuchel di Chelsea.
Sama-sama bermain dengan pakem tiga bek, Chelsea juga sempat terseok-seok di pertengahan musim Liga Inggris.
Namun, Tuchel pun segera peka dengan hal tersebut dan mengubah sistem tiga beknya (3-4-3/3-5-2) dan lebih sering bermain menggunakan pakem 4-3-3 dan 4-2-2-2.
Baca juga: Miliarder Swiss Ingin Membeli Klub Chelsea, Roman Abramovich Langsung Pasang Harga Tinggi
Baca juga: Luton vs Chelsea: Laga Pelipur Lara Bagi The Blues Setelah Mereka Kalah di Final Carabao Cup
Kedalaman skuat yang dimiliki Chelsea memang membuat Tuchel tak pusing untuk bermain menggunakan sistem apapun sesuai rancangannya.
Hal tersebutlah yang sulit untuk dilakukan Inzaghi, dari skuat yang ia miliki, tak ada nama winger mentereng yang mampu mendongkrak lini serang dari sisi tepi.
Praktis hanya ada Alexis Sanchez dan Angel Correa yang mampu berperan menjadi pemain sayap yang apik.
Namun, Sanchez tidak lagi dalam usia emasnya, tahun ia telah berusia 34 tahun, untuk bermain agresif lewat sisi tepi jelas akan menguras tenaga pemain asal Chile tersebut.
Apesnya, Joaquin Correa yang paling berpotensi untuk bermain sebagai seorang winger tengah mengalami cedera serius yang membuatnya harus menepi hingga satu bulan ke depan.
Baca juga: Preview Liverpool vs Norwich City:The Reds Masih Lapar Gelar, Incar Quadruple, Ini Kata Trent Arnold