Usai Jalani Pemeriksaan Bambang Suryo dan Tiga Tersangka Kasus Pengaturan Skor Liga 3 Ditahan
Setelah menjalani pemeriksaan sejak Selasa (8/3/2022) di Mapolda Jawa Timur terkait kasus pengaturan skor Liga 3 Zona Jawa Timur
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah menjalani pemeriksaan sejak Selasa (8/3/2022) di Mapolda Jawa Timur terkait kasus pengaturan skor Liga 3 Zona Jawa Timur, Bambang Suryo langsung ditahan.
Selain Bambang Suryo, Polisi juga menahan tiga tersangka lainnya yakni Dimas Ypoy Perwira Nusa, Ferry Afrianto dan Imam Arif Huda.
Penahan tersebut terlihat dalam grup WhatsApp PSSI Pers yang diteruskan oleh salah satu staf PSSI, Rabu (9/3/2022).
“Selamat pagi pak Ketum Kami teruskan hasil monitoring kami ke Polda Jatim tentang perkembangan kasus TP suap dalam Liga 3 di Jatim yang terjadi beberapa bulan lalu,” tulis keterangan tersebut.
Unit 2 Subdit 1/Kamneg telah melakukan penahanan empat tersangka di Rutan Polda Jatim perkara TP. Suap (Mafia Bola Apsrov Liga 3 PSSI Jatim sebagaimana diatur dalam pasal 2 UU No.11 tahun 1980 berdasarkan LP Nomor LP/B/613.01/XI/2021/SPKT/Polda Jawa Timur tanggal 22 November 2021 atas nama tersangka;
1. Sdr. DIMAS YPOY PERWIRA NUSA berdasarkan Sprin Han No. Sp. Han/ 31/II/Res. 1.24/ 2022/Ditreskrimum tanggal 24 Februari 2022.
2. Sdr. FERRY AVRIANTO berdasarkan Sp. Han/ 33/II/Res. 1.24/ 2022/Ditreskrimum tanggal 24 Februari 2022.
3. Sdr. IMAM ARIF HUDA berdasarkan Sp. Han/ 32/II/Res. 1.24/ 2022/Ditreskrimum tanggal 24 Februari 2022.
4. Sdr. YOYOK BAMBANG SURYO ATMOJO alias BS, berdasarkan Sprin Han No : Sp. Han/ 39/III/Res. 1.24/ 2022/Ditreskrimum tanggal 8 Maret 2022.
Seperti diketahui kasus ini berawal dari pemilik klub Gresik putra paranane FA, Zha Eka Wulandari yang melapor ke Asprov PSSI Jawa Timur pada 15 November 2021.
Zha melaporkan dua pemain dan satu kitmannya ke Asprov PSSI Jatim lantaran ketiga orang tersebut diduga menerima suap dari Bambang Suryo dan Ferry.
Asprov Jatim pun langsung meneruskan laporan ini ke Polda Jatim pada 22 November 2022. Hingga akhirnya Kepolisian pun melakukan penyelidikan dan menetapkan lima orang sebagai tersangka.