Insiden Presiden PSG Mengamuk, Mau Labrak Wasit Seusai Laga Tapi Malah Salah Masuk Ruangan
Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi berteriak-teriak di lorong dan memaki wasit. Dia ingin melabrak sang pengadil ke ruangan, tapi salah masuk kamar
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Insiden Pemilik PSG Ngamuk, Mau Labrak Wasit Seusai Laga Tapi Malah Salah Masuk Ruangan
TRIBUNNEWS.COM - Jika ada pihak yang paling tidak legowo Paris Saint-Germain (PSG) tersingkir dari Liga Champions musim ini, sosok itu adalah Nasser Al-Khelaifi.
Presiden PSG itu dilaporkan mengamuk seusai timnya tersingkir setelah kalah dari Real Madrid.
Insiden kemarahan Nasser itu dibumbui aksi salah sasaran.
Paris Saint-Germain (PSG) dipastikan tersingkir dari Liga Champions 2021-2022.
Baca juga: Arema FC Masih Bisa Juara Liga 1 2021 Meski Dilipat Persib, Ini Syarat dan Hitung-hitungannya
Baca juga: Lima Alasan AC Milan Bisa Juara Liga Italia dengan 10 Laga Tersisa di Serie A 2021/2022
Kepastian itu didapat setelah mereka takluk dari Real Madrid dalam laga leg kedua babak 16 besar.
Bermain di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Kamis (10/3/2022) dini hari WIB, PSG menyerah dengan skor 1-3.
Skuad besutan Mauricio Pochettino sejatinya mampu unggul lebih dulu lewat gol Kylian Mbappe pada menit ke-39.
Namun, hat-trick Karim Benzema dalam waktu 17 menit di babak kedua memupuskan harapan PSG untuk lolos ke babak berikutnya.
Baca juga: Klasemen Liga 1 Seusai Persib Tekuk Arema, Persiraja Dipastikan Degradasi, Bali United di Puncak
Baca juga: Target yang Potensial Gabung AC Milan, Berardi Pemain Sayap yang Hilang, Disuntik Dana 80 Juta Euro
Adapun tiga gol Benzema masing-masing tercipta pada menit ke-61, 76, dan 78.
Hasil ini membuat PSG terdepak dari Liga Champions setelah kalah agregat 2-3 dari Real Madrid.
Usai pertandingan, Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi merasa tidak puas dengan kekalahan yang diderita oleh timnya.
Dilansir SuperBall.id dari Marca, kemarahan pria asal Qatar itu memuncak begitu peluit akhir dibunyikan.
Ia meninggalkan posisinya di tribun dan menuju ke ruang ganti wasit untuk memprotes beberapa keputusan.