Sebab Emil Audero Layak Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Faktor Pengalaman Jadi Pertimbangan?
Masuknya kiper elite ke dalam skuat akan mampu mengangkat moral tim sekaligus membuat gawang Timnas Garuda lebih aman.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Exco PSSI, Hasani Abdulgani sejak seminggu lalu mengatakan pihaknya sudah bernegosiasi dengan perwakilan Emil Audero di Italia untuk melakukan proses naturalisasi.
Emil Audero pun sedang mempertimbangkan tawaran dari PSSI, pasalnya kans dia untuk memperkuat Timnas Italia nampaknya sudah tertutup, dan Indonesia adalah kesempatan emas baginya untuk berompetisi di laga Internasional.
“Kolega kami di Italia sudah bertemu dengan Manajernya Emil Audero. Mereka minta waktu satu minggu untuk menjawab, ikut atau tidak. Semoga aja Emil berkenan gabung Timnas,” kata Hasani di akun Instagram pribadinya.
Meski sampai saat ini masih belum ada jawaban dari Emil, respon sang pemain yang mau untuk mempertimbangkan adalah sebuah kemajuan.
Sebelumnya, kala tawaran naturalisasi datang di tahun 2020, pihak Emil menolak mentah-mentah tawaran dari PSSI.
Namun, situasi telah sedikit berbalik, Emil yang sudah berusia 25 tahun tak terlalu idealis untuk mengejar satu tempat pada posisi kiper Timnas Italia di Piala Dunia mendatang.
Baca juga: Makin Gacor Mo Salah, Makin Abu-abu Pula Kontraknya di Liverpool, The Reds Siapkan Opsi Mengejutkan
Baca juga: Berita Chelsea, Beli Bensin Buat Bus Tim Pun Kini Susah, Bisa Merugi Rp 10 Triliun Gegara Hal Ini
Kiper berusia 25 tahun itu menjadi pemain ke-4 yang menjadi bidikan PSSI untuk dinaturalisasi setelah sebelumnya ada Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama.
Yang mengundang pertanyaan adalah, apakah perlu Timnas Indonesia menaturalisasi kiper di tengah penampilan apik para kiper lokal di BRI Liga 1?
Jika menyimak kompetisi Liga indonesia, sejauh ini ada empat kiper yang menunjukkan performa apik bersama klubnya.
Adalah Teja Paku Alam (Persib Bandung), Nadeo Argawinata (Bali United), Ernando Ari (Persebaya Surabaya), dan Andritany Ardhiyasa (Persija Jakarta).
Namun nampaknya penampilan apik empat nama di atas tak membuat Shin Tae-yong merasa puas, hanya bermain di liga lokal menjadi salah satu alasannya.
Juru taktik asal Korea Selatan itu memang menjadikan naturalisasi sebagai cara instant untuk membentuk tim terbaiknya bersama Timnas Indonesia.
Ia ingin meningkatkan level Timnas Indonesia dengan memperbanyak pemain yang bermain di Liga luar negeri yang kualitasnya berada di atas liga Indonesia.
Mental bermain dan pengalaman menghadapi pemain dengan intensitas dan level permainan yang lebih bergengsi adalah faktor utamanya.