Kemenangan AC Milan di Liga Italia, Peran Theo Hernandez & Ismael Bennacer, Scudetto di Depan Mata
Saat AC Milan membangun serangan, Theo naik ke lini tengah dari bek kiri untuk melakukan fenetrasi menuju kotak penalti lawan.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Pass completion sang pemain berada di angka 85.9% per pertandingan, kemampuan dribelnya juga mengesankan, dribbles completed pemain berusia 24 tahun tersebut berada di angka 2.04 per pertandingannya.
Dengan atribut semegah itu membuat Bennacer bermain begitu ofensif, ia juga sering dimainkan Pioli untuk menjadi playmaker yang mendongkrak lini depan Milan saat mengalami kebuntuan.
Contohnya adalah saat AC Milan bertemu Bologna pada giornata kesembilan, saat skor imbang 2-2, Pioli mendorong Bennacer untuk bermain lebih ke depan untuk berada di belakang Ibrahimovic.
Dan benar saja, melakukan dribel dari tengah hingga ke sepertiga akhir, Bennacer dengan pintar memberi umpan matang kepada Ibrahimovic yang membuka ruang di depan kotak penalti, dengan dingin, striker berusia 40 tahun tersebut mengonversi umpan Bennacer untuk membawa Rossoneri unggul.
Tak hanya menyumbang assist, pemain yang menimba ilmu bersama akademi Arsenal tersebut juga sukses mencetak gol lewat tendangan spektakuler dari luar kotak 16.
Bahkan, kehebatan Bennacer juga pernah mendapatkan pujian dari Cristiano Ronaldo saat keduanya masih bermain untuk Empoli dan Juventus.
"Saya sangat kagum dengan pemain Empoli yang bernomor punggung 10 (Bennacer), dia bisa menjadi seorang pemenang di masa depan," kata kapten Timnas Portugal tersebut dilansir Football Italia.
Apa yang dilontarkan Ronaldo dua tahun lalu pun perlahan mampu dibuktikan Bennacer, mentalitas bertandingan dan kontribusinya untuk AC Milan terus memberikan hasil positif untuk Rossoneri.
Ya, Ismael Bennacer adalah regista yang menjadi kunci gemilangnya performa Milan di musim ini.
Dalam skema 4-2-3-1 yang dipakai Pioli, Bennacer menjadi kunci lewat kemampuan bertahan dan menyerang yang baik,
Hadirnya Bennacer juga membuat Pioli mampu melakukan transisi bertahan ke menyerang dengan baik.
Tak hanya itu, pergerakan dan penempatan posisi Bennacer membuat Rossoneri memiliki banyak opsi saat membangun serangan dari belakang.
Ia dapat membuka jalur umpan dan memudahkan para pemain bertahan Milan untuk melakukan passing dari kaki ke kaki.
Scudetto nampaknya tak menjadi hal yang sulit untuk mampu diraih Milan musim ini, efisiensi serta konsistensi dari Bennacer begitu mendongkrak penampilan Rossoneri di Liga Italia.
(Tribunnews.com/Deivor)