Persipura Jayapura Degradasi, Jawara Terbaik Turun Kasta, Mutiara Hitam yang Menghilang
Pemegang 5 trofi Liga Indonesia sejak 1994, Persipura Jayapura terdegradasi untuk pertama kalinya ke kasta kedua kompetisi sepakbola Indonesia.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Jawara terbaik Liga Indonesia, Persipura Jayapura harus rela degradasi dari BRI Liga 1 musim 2021/2022.
Hasil itu diketahui setelah pekan 34 BRI Liga 1 yang berlangsung pada Kamis (31/3/2022) sore.
Persipura Jayapura, Barito Putera, dan PSS Sleman bermain bersamaan untuk menentukan nasib mereka di kompetisi teratas Liga Indonesia.
Baca juga: Hasil Klasemen BRI Liga 1 - Persipura Jayapura Degradasi, Barito Putera & PSS Sleman Nafas Lega
Ketiga tim di atas tidak ada yang kalah, Persipura bahkan menang meyakinkan 3-0 atas Persita Tangerang.
Namun sayang, kemenangan tersebut tak mampu membuat Persipura bertahan karena PSS Sleman menang atas Persija (2-0), dan Barito Putera menahan imbang Persib Bandung 1-1.
Klasemen akhir BRI Liga 1 menempatkan Persipura berada di posisi 16 meskipun memiliki perolehan poin yang sama dengan Barito Putera (36).
Laskar Antasari unggul head to head atas Mutiara Hitam.
Baca juga: BRI Liga 1: Persipura Jayapura Degradasi ke Liga 2, Tren Apik Mutiara Hitam Tak Bisa Tutupi Luka
Persipura Jawara Terbaik
Sejak kompetisi sepak bola Indonesia memasuki babak liga dan dikenal menjadi Liga Indonesia, Persipura bisa dikatakan sebagai tim terbaik.
Tim Mutiara Hitam berhasil memenangkan trofi Liga Indonesia dalam empat edisi/musim sejak 1994.
Kali pertama tim Mutiara Hitam juara pada musim 2005.
Legiun asing, Eric Mabenga bisa dikatakan sebagai sosok di balik keberhasilan Persipura kala itu.
Pemain asal Kamerun itu bisa memainkan banyak peran di atas lapangan.
Namun faktanya, ia kerap dimainkan di lini tengah Mutiara Hitam ketika di bawah asuhan Rahmad Darmawan.
Baca juga: Hasil BRI Liga 1: Persib Bandung Imbangi Barito Putera, Persipura Jayapura Resmi Terdegradasi
Lalu berikutnya, Persipura menang pada Liga Indonesia yang bernama Superliga Indonesia pada musim 2008/2009.
Capaian itu adalah awal musim yang indah bagi Persipura bersama coach Jacksen F Thiago.
Persipura tidak hanya juara ISL, tetapi juga mencapai runner-up Piala Indonesia, juara Community Shield, bahkan mendapat predikat sebagai tim fair play pada musim tersebut.
Jacksen F Thiago kembali mengantarkan Persipura jadi yang terkuat di ISL pada musim 2010/2011.
Lalu sempat menduduki peringkat kedua satu musim setelahnya, dan kembali juara pada musim 2013.
Terakhir, Persipura memenangkan kompetisi Liga Indonesia yang ketika itu bernama Torabika Soccer Championship pada tahun 2016.
Pelatih yang berhasil mengantarkan tim Mutiara Hitam ke tangga juara ketika itu adalah Osvaldo Lessa.
Namun, kini rangkaian indah cerita dan kisah Persipura di kasta tertinggi sepak bola Indonesia tinggal kenangan.
Persipura harus turun ke Liga 2 musim depan karena gagal bersaing dengan kontestan BRI Liga 1 lainnya pada musim ini.
(Tribunnews.com/Sina)