Ulasan Piala Dunia 2022, Belanda Favorit Tapi Buta Kekuatan Lawan di Grup A, Gaal Bilang FIFA Konyol
Setelah absen alias tak lolos dalam kualifikasi Piala Dunia 2018, Timnas Belanda kembali dengan catatan impresif. Van Gaal serang FIFA
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Ulasan Piala Dunia 2022, Belanda Favorit Tapi Buta Kekuatan Lawan di Grup A, van Gaal Bilang FIFA Konyol
TRIBUNNEWS.COM - Holland comeback stronger.
Tagline itu dieksekusi secara baik oleh Timnas Belanda dalam kiprah mereka di gelaran Piala Dunia.
Setelah absen alias tak lolos dalam kualifikasi Piala Dunia 2018, Timnas Belanda kembali dengan catatan impresif.
Tim berjuluk De Oranje ini Timnas Belanda tercatat mampu memenangi tujuh laga dan dua kali seri serta hanya sekali mengalami kekalahan sepanjang babak kualifikasi zona Eropa pada ajang Piala Dunia 2022.
Baca juga: Berita Milan, Para Striker di Lingkar Transfer Rossoneri, Bomber Porto Mencuat, Origi Belum Pasti
Favorit Grup A
Baca juga: Persis Solo Ogah Tukar Irfan Jauhari, Marko Simic Pulang Kampung Seusai Dicueki Persija
Memuncaki Grup G kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, Virgil van Dijk Cs kemudian masuk dalam pot 2 dalam drawing babak penyisihan grup Piala Dunia 2022 di Qatar.
Diketahui, drawing atau undian Piala Dunia 2022 telah rampung digelar di Doha Exhibition and Convention Center, Qatar, Jumat (1/4/2022) malam WIB.
Sebelum undian dilangsungkan, seluruh tim peserta lebih dulu dibagi ke dalam empat grup unggulan (pot).
Berdasarkan pembagian pot, Timnas Belanda sejatinya dihadapkan pada kemungkinan masuk grup maut karena hanya berada di pot 2.
Baca juga: Berita Milan, Maldini Kontak Agen Bale, Bakayoko Tak Terpakai, Nge-trik Roma Beli Murah Florenzi
Artinya, Belanda berpeluang besar berada dalam satu grup dengan tim-tim kuat lainnya di pot 1.
Adapun beberapa tim kuat di pot 1 adalah Brasil, Belgia, Prancis, Argentina, Inggris, Spanyol, dan Portugal.
Namun, mungkin memang sudah menjadi jalannya, Belanda justru bertemu tim terlemah yang berada di pot 1, yakni tuan rumah Qatar di Grup A.
Selain Timnas Belanda dan Qatar, dua tim lain yang menjadi penghuni Grup A adalah Ekuador dan juara Piala Afrika Senegal.
Baca juga: Eko Maung Sebut Tuduhan Sepakbola Gajah Persib Vs Barito Salah Kaprah
Baca juga: Berita Milan, Para Striker di Lingkar Transfer Rossoneri, Bomber Porto Mencuat, Origi Belum Pasti
Dari peta kekuatan Grup A, Timnas Belanda difavoritkan akan melaju mulus di babak grup Piala Dunia 2022.
Menanggapi hasil undian, pelatih Timnas Belanda Louis van Gaal mengaku timnya tergabung di grup yang lebih baik ketimbang 2014.
Pada Piala Dunia 2014 di Brasil, Van Gaal memimpin De Oranje saat mereka tergabung di grup maut bersama Spanyol, Cile, dan Australia.
Baca juga: Mata Merah-Kulit Mengelupas, Roman Abramovich Bukan Diracun Tapi Kena Ledakan Gas Air Mata
Kendati demikian, Van Gaal kala itu berhasil membawa Robin van Persie dkk menjadi juara grup sekaligus memaksa Timnas Spanyol angkat koper.
Langkah Belanda kemudian terhenti di babak semifinal usai ditaklukkan Timnas Argentina 2-4 lewat drama adu penalti.
"Ini adalah hasil undian yang lebih baik daripada 2014, tetapi itu tidak bermakna apa-apa,” kata Van Gaal, dikutip dari NOS.
"Kami masih harus mempersiapkan diri dengan baik," tambah pelatih berusia 70 tahun tersebut.
Baca juga: Kena Racun Chloropicrin yang Sebabkan Kebutaan, Abramovich Bertanya ke Dokter: Apa Saya Sekarat?
Buta Kekuatan Lawan di Grup A
Baca juga: Berita Milan, Maldini Kontak Agen Bale, Bakayoko Tak Terpakai, Nge-trik Roma Beli Murah Florenzi
Louis van Gaal mengaku sudah mengantisipasi sebelum pengundian dilakukan bahwa Belanda akan menghadapi tuan rumah.
Meski begitu, pelatih yang pernah menangani Barcelona ini mengaku buta kekuatan lawan-lawannya di penyisihan grup.
Sang meneer menyebutnya sebagai perjudian.
"Ini sebuah perjudian, tetapi tentu saja perjudian itu menjadi sesuatu yang bagus ketika menjadi kenyataan," ucap Van Gaal.
Baca juga: Persis Solo Ogah Tukar Irfan Jauhari, Marko Simic Pulang Kampung Seusai Dicueki Persija
"Saya tidak selalu datang ke Qatar atau Senegal, jadi saya tidak begitu tahu negara ini."
"Tapi kami memiliki pakar yang baik yang akan melihat lawan kami dan sejauh ini mereka telah melakukan pekerjaan dengan baik," tambahnya.
Di atas kertas, satu-satunya yang mungkin akan menjadi ganjalan bagi langkah Belanda untuk lolos ke fase knock-out Piala Dunia 2022 adalah Senegal.
Baca juga: Kena Racun Chloropicrin yang Sebabkan Kebutaan, Abramovich Bertanya ke Dokter: Apa Saya Sekarat?
Baca juga: Eko Maung Sebut Tuduhan Sepakbola Gajah Persib Vs Barito Salah Kaprah
Senegal beberapa tahun ke belakang menunjukkan progres yang baik bersama pelatih Aliou Cisse sejak ditangani pada 2015 lalu.
Aliou Cisse berhasil membawa Senegal menjuarai Piala Afrika untuk pertama kali dalam sejarah timnas mereka.
Selain itu, catatan sejarah juga diukir ketika berhasil membawa Senegal mengalahkan Mesir di laga penentuan Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika.
Baca juga: Berita Milan, Noa Lang Kena Prank? Divock Origi Sudah Salaman, Derby Rebutan Paulo Dybala
Kemenangan atas Mesir tersebut membuat Senegal berhasil ikut dalam ajang Piala Dunia dua kali secara beruntun untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Terlebih lagi, Senegal dihuni oleh banyak pemain yang berkualitas yang memperkuat tim di berbagai liga di Eropa.
Sebut saja seperti Sadio Mane dari Liverpool, Edouard Mendy dari Chelsea, Kalidou Koulibally dari Napoli, dan banyak lainnya.
Baca juga: Berita Milan, Para Striker di Lingkar Transfer Rossoneri, Bomber Porto Mencuat, Origi Belum Pasti
Sebut FIFA Konyol dan Mata Duitan
Terlepas dari hasil drawing yang menempatkan Belanda di Grup A Piala Dunia 2022 bersama Qatar, Ekuador, dan Senegal, Louis van Gaal sempat jadi perhatian karena komentar pedasnya soal FIFA.
Van Gaal memicu kontroversi bulan ini ketika ia menuding FIFA hanya mencari keuntungan dengan menggelar Piala Dunia di Qatar.
"Saya sudah menyebutkannya dalam konferensi pers sebelumnya. Saya pikir itu konyol bahwa Piala Dunia ada di sana (Qatar)."
"Kami bermain di negara yang menurut FIFA ingin mengembangkan sepakbola di sana. Itu omong kosong, tapi itu tidak masalah."
"Ini tentang uang, tentang kepentingan komersial. Itu penting di FIFA," kata mantan juru taktik Manchester United itu. (oln/*/SuperBall/BolaSport)