Seabrek Alasan Simeone Layak Digaji Lebih Tinggi dari Pep: Juru Selamat ATM & Ahli Memoles Striker
Nama juru taktik Atletico Real Madrid, Diego Simeone menjadi buah bibir selepas pertandingan melawan Manchester City di Liga Champions.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Nama juru taktik Atletico Real Madrid, Diego Simeone menjadi buah bibir selepas pertandingan melawan Manchester City di Liga Champions.
Simeone mencatatkan rekor buruk bagi Atletico Madrid di ajang Liga Champions sebagai satu-satunya tim yang gagal melakukan shoot dalam sebuah pertandingan.
Banyak khalayak pun mempertanyakan kapabilitas Simeone dalam melatih, ia dirasa tak cocok menukangi tim sebesar Atletico Madrid yang memiliki sederet nama mentereng.
Namun, alih-alih terancam pemecatan, Atletico Madrid justru memberi kepercayaan yang mengejutkan.
Berdasarkan data yang dilansir L`Equipe, Diego Simeone adalah pelatih dengan bayaran paling tinggi di dunia.
Baca juga: Gaji Diego Simeone di Atletico Masih Lebih Tinggi Dibanding Gaji Mbappe di PSG Atau Gaji CR7 di MU
Baca juga: Kunci Superioritas Liverpool: Peran Ganda Van Dijk, Transformasi Arnold & Sihir Gegenpressing Klopp
Pelatih asal Argentina itu mendapatkan gaji sebesar 43,2 juta euro atau sekitar Rp 747,8 miliar di setiap tahunnya bersama Atletico Madrid.
Gaji Simeone itu bahkan lebih tinggi dari yang diterima Pep Guardiola bersama Manchester City.
Guardiola yang dari musim ke musim berhasil membawa The Citizens merajai Liga Inggris, hanya mendapatkan gaji 22,6 juta euro atau sekitar Rp 392,9 miliar.
Penghasilan yang diterima Simeone hampir dua kali lipat dari yang didapat oleh Pep.
Banyak orang heran dengan keberanian Atletico yang menjadikan Simeone sebagai pelatih dengan bayaran tertinggi di Dunia.
Pertanyaan pun muncul, mengapa Atletico mau membayar Simeone semahal itu?
Simeone adalah aktor pengangkat derajat Atletico. Sebelum dia menukangi Los Rojiblancos, Atletico adalah tim papan tengah di Liga Spanyol.
Memang sebelum itu Atletico sudah mengoleksi trofi La Liga sebanyak 9 kali.
Tapi setelah meraih gelar juara pada musim 1995/1996,Tim yang bermarkas di Wandametropolitano itu bukan lagi kandidat juara.