Usai Pertandingan Leg 1 Babak Perempat Final Liga Champions, Koke dan Guardiola Bahas Era Prasejarah
Usai laga antara Manchester City melawan Atletico Madrid yang berakhir dengan skor 1-0, Pemain Atletico, Koke dan Pep membahas era Prasejarah.
Penulis: Muhammad Barir
“Saya memberi tahu [pemain saya] di babak pertama bahwa kami baik-baik saja. Pertandingan di babak kedua rusak. Dan saya sudah merasakan bahwa itu akan menjadi pertandingan yang mirip dengan yang akan kami mainkan di Madrid dalam beberapa menit setelah gol."
Koke mendengarkan analisis Guardiola setelah leg pertama di Stadion Etihad dan turun ke media sosial untuk mengirim pesan kepada pelatih Catalan dan penggemar Los Rojiblancos.
"Cinta dengan kisahmu sejak zaman prasejarah," tulis kapten Atletico Madrid itu.
"Bangga mendukung Atletico."
Ketika ditanya tentang pendekatan defensifnya di Manchester, Diego Simeone menekankan bahwa tim yang tahu cara bertahan harus sama-sama dipuji seperti mereka yang tahu cara menyerang.
“Jika sistem penyerangan kolektif dihargai, sistem pertahanan yang kuat dan tidak malu-malu juga harus dihargai,” katanya.
Sindir Formasi Bertahan Atleti
Formasi yang digunakan Atletico Madrid saat menghadapi Manchester City banyak menuai kritikan.
Dari penonton, pemain, dan juga dari pelatih Man City, Pep Guardiola.
Dia menilai formasi bertahan sekana memarkir para pemain untuk diam di area pertahanan sendiri menyulitkan lawan untuk bisa mencetak gol.
"Sejak masa prasejarah hingga hari ini, sangat sulit untuk menyerang (tim dengan formasi) 5-5," kata Pep Guardiola.
Pelatih Manchester City Mengeluhkan taktik bertahan Atletico Madrid di laga Liga Champions.
Meskipun telah mencatat kemenangan 1-0 atas Atletico Madrid pada Rabu, Pep Guardiola terlihat kesal segera setelah pertandingan usai.
Dia menunjukkan bahwa sangat sulit untuk menyerang melawan formasi 5-5-0, keduanya di masa sekarang. Itu selalu sulit sejak zaman prasejarah hingga masa kini.