Kaus Hand of God Maradona Dilelang Rp 75 Miliar tapi Putri Sulung Maradona Meragukan, Begini Katanya
Putri Maradona mengatakan jersey 'Hand of God' Maradona yang dipakai saat laga Argentina melawan Inggris yang dilelang bukan kaus yang asli.
Penulis: Muhammad Barir
Mantan striker Napoli dan Boca Juniors berusia 60 tahun ini secara luas dianggap sebagai salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa dan merupakan pahlawan bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Kaus legendaris yang pernah dipakai oleh Diego Maradona pada pertandingan Argentina melawan Inggris dilelang: 5,2 juta dolar atau sekitar Rp 75 miliar.
Kaus itu dipakai pada momen legendari. Momen terbaik sekaligus juga momen terburuk dalam sejarah sepak bola.
Dan sekarang penggemar olahraga berkantong tebal dapat memiliki kausnya.
Baju yang dikenakan Diego Maradona saat mencetak gol kontroversial atau yang dikenal dengan nama gol "Tangan Tuhan" ke gawang Inggris di Piala Dunia 1986 dijual untuk pertama kalinya.
Juru lelang Sotheby's mengatakan pada hari Rabu bahwa jersey itu dapat terjual lebih dari 4 juta pound ($5,2 juta) dalam lelang online yang dibuka pada 20 April.
Brahm Wachter, kepala pakaian jalanan dan koleksi modern Sotheby, mengatakan kemeja itu "ada dalam daftar kecil item memorabilia olahraga paling penting di dunia."
"Saya tidak akan pernah bisa menangani hal sebaik ini lagi," kata Wachter dikutip dari Marca. "Momen itu ikonik dalam sejarah olahraga."
Maradona mencetak dua gol selama pertandingan perempat final di Mexico City pada 22 Juni 1986.
Hanya empat tahun setelah Inggris dan Argentina berperang memperebutkan Kepulauan Falkland.
Gol pertama pemain hebat Argentina itu dianulir melalui sundulan, tetapi bola memantul dari kepalan tangan Maradona, jauh dari pandangan wasit.
Maradona kemudian mengatakan bahwa itu telah dicetak "sedikit dengan kepala Maradona, dan sedikit dengan tangan Tuhan."
Gol kedua Maradona membuatnya menggiring bola melewati hampir seluruh tim Inggris sebelum mengalahkan kiper Peter Shilton.
Pada tahun 2002, itu terpilih sebagai "gol abad ini" dalam jajak pendapat FIFA.