Berjuang Finish 4 Besar Liga Inggris, Arsenal Menanti Peran Takehiro Tomiyasu & Magis Mikel Arteta
Raihan tiga poin di setiap laga adalah harga mati bagi Arsenal untuk mengamankan posisi lolos ke Liga Champions musim depan.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Pulihnya Tomiyasu dari cedera betis yang ia alami menjadi suntikan tenaga bagi Arteta untuk membawa Arsenal tampil lebih kuat khususnya di sektor pertahanan.
Baca juga: Unai Emery Memangkas Keraguan: Dibuang Arsenal, Jadi Primadona di Villareal & Liga Champions
Ya, kebangkitan Arsenal di pertengahan musim tak lepas dari perbaikan dari sektor pertahanan The Gunners, Arteta paham betul mencari penawar dari masalah buruknya pertahanan Arsenal di musim ke musim.
Selain penampilan cemerlang Aaron Ramsdale dan ketangkasan Ben White, peran Tomiyasu di sektor kanan patut mendapat sorotan lebih.
Rekrutan teranyar Arsenal itu berhasil memberi dampak instan untuk perbaikan pertahanan The Gunners yang sebelumnya terkenal begitu rapuh.
Di awal kedatangannya, Tomiyasu berhasil membawa Arsenal menang dua kali dengan catatan clean sheet, saat The Gunners bertemu Norwich dan Burnley dalam lanjutan Liga Inggris 2021/2022.
Kemudian, hingga 14 laga yang sudah dijalani benteng dari Jepang itu, Arsenal menjadi tim dengan jumlah clean sheet terbanyak di Liga inggris (8), unggul dari tim sekaliber Chelsea yang baru mencatatkan 7 clean sheet saja.
Dampak Instan yang diberikan Tomiyasu membuat Arsenal berhasil keluar dari jurang degradasi, dan naik ke posisi zona Liga Champions untuk bersaing dengan tim elite lainnya.
Tomiyasu sukses didatangkan Arsenal dari Bologna dengan mahar 18 juta euro atau sekira Rp302,9 miliar.
Pemain berusia 22 tahun tersebut sengaja didatangkan untuk menggantikan peran Hector Bellerin yang dipinjamkan The Gunners ke tim Liga Spanyol, Real Betis.
Tomiyasu yang berperan sebagai bek kanan mampu tampil imresif menjaga pertahanan Arsenal di dua laga.
Catatannya juga mencolok, dilansir FBref, Tomiyasu memenangkan duel udara sebanyak 92%.
Mempunya postur 188 cm membuat Tomiyasu efektif memotong bola udara lawan.
Sekaligus membayar pekerjaan rumah Arteta yang sering kebobolan melalui bola corner dan set piece, setidaknya untuk 14 laga awal sejak kedatangan Tomiyasu.
Sejak berseragam Bologna, Tomiyasu memang dikenal sebagai pemain yang kuat dalam bertahan.