Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Erik Ten Hag seperti Jurgen Klopp & Pep Guardiola, Manchester United Siap dengan Era Baru?

Pelatih baru Manchester United, Erik Ten Hag pelatih baru di Liga Inggris, seperti Klopp & Pep ketika membesut Liverpool & City, dia perlu adaptasi.

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Claudia Noventa
zoom-in Erik Ten Hag seperti Jurgen Klopp & Pep Guardiola, Manchester United Siap dengan Era Baru?
OZAN KOSE/AFP
Erik ten Hag saat memimpin latihan Ajax Amsterdam di Vodafone Park, Istanbul (23/11/2021).     

TRIBUNNEWS.COM - Erik Ten Hag resmi menjadi pelatih Manchester United setelah musim 2021/2022.

Hal itu diumumkan klub pada Kamis (21/4/2022) sore, Erik Ten Hag dikontrak Manchester United untuk tiga tahun yang dapat diperpanjang satu tahun.

Erik Ten Hag akan menggantikan posisi sementara yang ditempati Ralf Rangnick di sisa musim ini.

Dia menjadi pelatih permanen kelima Manchester United sejak Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013 lalu.

Baca juga: Manchester United Resmi Umumkan Erik Ten Hag sebagai Pelatih Baru

Manchester United resmi mengumumkan Erik Ten Hag sebagai pelatih, Kamis (21/4/2022) sore, WIB.
Manchester United resmi mengumumkan Erik Ten Hag sebagai pelatih, Kamis (21/4/2022) sore, WIB. (Instagram @manchesterunited (Verified))

Mantan pelatih Ajax itu diharapkan bisa mengembalikan kejayaan tim Setan Merah, sebagai elit Liga Inggris dan elit Eropa.

Namun yang harus disadari, dia butuh waktu untuk memberikan itu semua.

Layaknya Pep Guardiola ketika membesut Manchester City, Jurgen Klopp dengan Liverpool, hingga Thomas Tuchel di Chelsea, Erik Ten Hag belum pernah merasakan atmosfer kompetisi paling ketat di dunia, Premier League (Liga Inggris).

BERITA TERKAIT

Banyak pihak yang beranggapan, Erik Ten Hag mengambil risiko besar untuk menjadi pelatih Manchester United.

Hal itu sudah bisa dipastikan benar adanya, tetapi dia harus mendapatkan waktu untuk menunjukkan kapasitasnya, waktu untuk mengimplementasikan ide-idenya, atau menghindari kesalahan jika skuat Setan Merah tidak berkerja dengan baik di bawah arahannya.

Di sisi lain, jika ia berhasil mengembalikan identitas pemenang Manchester United, ia bakal masuk jajaran elit pelatih dunia yang bisa membuat reputasinya naik.

Erik ten Hag saat memimpin latihan Ajax Amsterdam di Vodafone Park, Istanbul (23/11/2021).
 
 
Erik ten Hag saat memimpin latihan Ajax Amsterdam di Vodafone Park, Istanbul (23/11/2021).     (OZAN KOSE/AFP)

Bekerja di Bawah Erik Ten Hag

Seorang pemain Go Ahead Eagles, Marnix Kolder menceritakan bagaimana sosok Erik Ten Hag saat menjadi pelatih.

Ketika itu Marnix berada dalam musim keduanya bersama Go Ahead Eagles di mana Ten Hag baru ditunjuk sebagai pelatih utama, tahun 2012.

Marnix izin sehari setelah pertandingan dikarenakan harus mengunjungi istrinya di rumah sakit.

Tapi dalam kondisi bersamaan, tim menjalani sesi latihan ringan.

"Itu hanya latihan lari," kata Marnix, dikutip dari Independent.

"Saya pikir itu tidak penting," sambungnya.

Namun, ia harus menghadap Ten Hag untuk menjelaskan kondisi yang sedang dialaminya.

Dan pada kesempatan pertama itu, Marnix masih bisa dimaafkan oleh pelatih berkepala plontos ini.

"Erik Ten Hag mengangkat jarinya," ungkap Marnix.

"Marnix, setiap latihan penting ketika kami berlatih bersamaku. Kamu harus datang untuk bekerja sama seperti orang lain," tambahnya.

Baca juga: MU Sale Pemain Gila-Gilaan, Rangnick Masih Punya PR Sebelum Erik Ten Hag Datang ke Liga Inggris

Sejak saat itu, ia belajar memahami bagaimana dan apa yang diharapkan oleh Ten Hag.

"Dia adalah pelatih seriu yang tahu apa yang dia inginkan, tetapi dia ingin mengendalikan segalanya, selalu ingin memegang kendali," jelasnya.

Cerita menarik lainnya datang dari tumpuan lini tengah Go Ahead Eagles, Sjoer Overgoor.

Ia mendapat instruksi untuk menyelesaikan lintasan melewati hutan dalam waktu yang ditentukan hanya untuk menunjukkan bahwa kondisi fisik tim dalam keadaan fit.

"Bahkan jika kami harus berlari di hutan," bebernya.

"Untuk menunjukkan kepadanya bahwa kami fit, kami akan mencoba melakukannya dalam waktu 1 menit 50 detik," ungkapnya yang ketika itu diberi waktu dua menit oleh Ten Hag.

"Tidak, jika saya mengatakan dua menit, itu bukan 2 menit 10 detika atau 1 menit 50 detik. Ini dua menit," kata Ten Hag ketika itu dalam cerita Overgoor.

Namun menariknya, dibalik sesi latihan yang ketat itu, Erik Ten Hag selalu memiliki sebuah ide.

Ide untuk meningkatkan fisik pemain, bahkan hingga taktis pemain.

Pelatih Ajax Belanda Erik Ten Hag memimpin sesi latihan di stadion Jose Alvalade di Lisbon pada 14 September 2021 menjelang pertandingan sepak bola putaran pertama grup C UEFA Champions Leage melawan Sporting.
Pelatih Ajax Belanda Erik Ten Hag memimpin sesi latihan di stadion Jose Alvalade di Lisbon pada 14 September 2021 menjelang pertandingan sepak bola putaran pertama grup C UEFA Champions Leage melawan Sporting. (PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP)

"Dia balik setiap sesi latihan ada sebuah ide," ungkap Kolder, kapten Go Ahead ketika itu.

"Dia membuat setiap pemain lebih baik, Taktis dan fisik pemain juga. Erik Ten Hag tidak menyia-nyiakan kesempatan.

"Dia siap untuk setiap lawan, sampai ke detail terakhir," pungkasnya.

Bahkan setiap pagi Ten Hag harus pergi ke lapangan untuk memastikan kondisi lapangan saat itu layak untuk digunakan.

"Setiap pagi dia pergi ke lapangan untuk melihat apakah rumputnya cukup tinggi," sambung Overgoor.

Dengan cerita pemain Go Ahead Eagle di atas, pemilihan dirinya untuk menjadi pelatih Manchester United dirasa sangat menarik.

Bagaimana tantangannya untuk meningkatkan gairah pemain Setan Merah yang selama ini dirasa tidak bernilai di atas lapangan ketika bertanding.

Tidak hanya itu, perjalananya bakal dimulai dengan menyeleksi pemain, siapa yang masuk dalam skema permainannya ke depan.

Perlu diketahui, Liverpool dan Manchester City bisa seperti saat ini mendominasi persaingan gelar juara Liga Inggris bahkan di Eropa karena waktu dan pemilihan pemain yang tepat oleh Pep Guardiola dan Jurgen Klopp.

Namun yang terpenting adalah waktu untuk memberikan Erik Ten Hag mengimplementasikan idenya.

(Tribunnews.com/Sina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas