Taktik Klasik Mourinho Muncul Lagi Jelang Duel Inter Milan vs AS Roma
Pelatih AS Roma, Jose Mourinho kembali melancarkan perang urat syaraf kepada Inter Milan yang akan menjadi lawannya di pekan ke-34 ini
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Jose Mourinho memang pernah mengukir cerita indah bersama Inter Milan.
Tepatnya pada musim 2009/2010, Inter Milan-nya Mourinho berhasil mencatatkan treble winner atau meraih tiga gelar dalam satu musim.
Namun, cerita indah itu sudah berlalu.
Kini, Mourinho akan kembali ke markas Nerazzurri sebagai lawan.
Baca juga: Simone Inzaghi Ingin Pemain Inter Milan Perlakukan Laga Kontra AS Roma bak Final
Pelatih berjuluk The Special One ini kini menjadi juru taktik AS Roma.
Nah pada pekan ke-34 Liga Italia, Inter Milan akan menjamu AS Roma, tepatnya pada Sabtu (23/4/2022) pukul 23.00 WIB.
Mou pun seakan tak mau terus dikaitkan dengan Nerazzurri saat menjabat sebagai pelatih tim lain.
Untuk itu, pria asal Portugal ini tak segan mengeluarkan taktik klasiknya kepada Inter.
Baca juga: Prediksi Skor Inter vs AS Roma, Lupakan Jasa Mourinho, Waktunya Nerazzurri Kudeta AC Milan
Taktik klasik tersebut tak lain ialah perang urat syaraf atau psy war.
Ia mencoba merusak fokus tim lawan dengan melontarkan pernyataan kontroversial.
Kali ini, ia menyinggung kiprah Inter musim lalu.
Saat itu, mereka berhasil mengakhiri puasa gelar Liga Italia.
Di bawah asuhan Antonio Conte, Inter sukses memenangkan persaingan dengan AC Milan dan Napoli.
Kesuksesan meraih gelar Liga Italia itu bukannya tanpa risiko.
Tim milik Suning grup ini termasuk jor-joran dalam mendatangkan pemain.
Mulai dari Romelu Lukaku hingga Achraf Hakimi menjadi pemain yang datang ke San Siro dengan banderol yang cukup mentereng.
Kombinasi jor-joran dengan besarnya gaji para pemain membuat keuangan Inter memburuk.
Pada akhirnya, rival sekota AC Milan ini harus menjual beberapa pemain bintangnya untuk menutup defisit.
Hal inilah yang coba dieksploitasi oleh Mourinho.
Menurutnya, mudah saja bagi sebuah klub menjadi juara dengan jor-joran uang.
Ia membandingkan skuat Inter dengan apa yang ia miliki di AS Roma.
Giallorossi tidak berubah menjadi tim yang menghamburkan uang dengan kedatangan Mourinho.
Justru, ia mencoba mengubah pola seperti itu dengan skema yang lebih berkelanjutan.
Baca juga: Sorotan Inter Milan vs AS Roma: Berbalut Reuni, Adu Taring si Ular Kota Mode Lawan Serigala Ibu Kota
"Mudah untuk memenangkan sesuatu (dengan mengeluarkan banyak uang) dan pada akhirnya tak bisa membayar gaji pemain," ungkap Mourinho dikutip dari Football Italia.
"Tapi, kami (AS Roma) ingin membangun sesuatu yang lebih berkelanjutan."
"Klub dan saya memiliki cara pandang yang sama," sambungnya.
(Tribunnews.com/Guruh)