Roman Abramovich Terancam Tidak Terima Keuntungan Dari Penjualan Chelsea
Roman Abramovich memang tidak muncul di daftar keuangan apa pun yang menyangkut Camberley International Investment, tetapi diyakini bahwa dia terkait
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Nama Roman Abramovich memang tidak muncul di daftar keuangan apa pun yang menyangkut Camberley International Investment, tetapi diyakini bahwa dia terkait dengan perusahaan tersebut.
Itu membuat pemerintah Inggris percaya bahwa taipan Rusia tersebut akan menerima jatah yang signifikan dari dana penjualan klub.
Roman Abramovich sendiri telah menyatakan perusahaan investasi itu tidak ada sangkut pautnya dengan dia.
Namun pemerintah Inggris tetap tidak ingin jika pria 55 tahun itu menerima keuntungan apapun dari penjualan Chelsea.
Itu adalah bagian dari hukuman yang harus diterima Roman Abramovich setelah ia masuk dalam daftar orang yang menerima sanksi dari Inggris karena dukungannya terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Sanksi itu membuat seluruh aset keuangan Roman Abramovich di Inggris dibekukan dan ia tidak bisa melakukan transaksi apapun di negara tersebut.
Chelsea sendiri sudah mendapat peringatan bahwa izin operasional klub hanya berlaku hingga 31 Mei dan bahwa klub sekarang dalam masa pinjaman.
Kecuali kesepakatan yang dapat diterima oleh Pemerintah, dimana Roman Abramovich tidak menerima uang tunai apapun, berjalan sebelum 31 Mei, maka Chelsea dilarang bermain di Liga Inggris.
Itu bahkan mungkin berakhir dengan membuang 117 tahun sejarah klub yang bermarkas di Stadion Stamford Bridge tersebut begitu saja.
Diberitakan sebelumnya, Chelsea bisa dikeluarkan dari Liga Inggris musim depan jika masalah pengambilalihan klub dari Roman Abramovich gagal terjadi.
Saat ini yang terus menjadi rumor adalah bahwa bos LA Dodgers Todd Boehly telah menjadi penawar pilihan yang dipercaya oleh Raine Group, perusahaan yang dipekerjakan oleh Roman Abramovich untuk mengelola penjualan Chelsea.
Tetapi ada risiko pembicaraan dengan Boehly gagal dan kesepakatan apa pun diblokir karena Chelsea menuntut perubahan dalam prosesnya.
Masalah ini dimulai setelah Roman Abramovich ingkar janji dan menuntut uang 1.6 miliar pounds (Rp 29 triliun) yang dia pinjamkan ke klub harus dilunasi secara penuh.
Padahal Roman Abramovich awalnya mengatakan dia tidak ingin pinjaman selama 19 tahun terakhirnya itu pada klub dikembalikan.
Ia bahkan menyatakan bahwa hasil penjualan bersih klub akan diberikan untuk korban perang di Ukraina.
Kini Roman Abramovich ingin calon pembeli Chelsea turut menebus seluruh dana yang sudah dipinjamkannya tadi.
Tuntutan itu membuat Chelsea meminta calon pembeli untuk membayar utang klub kepada Roman Abramovich sebagai bagian dari hasil penjualan melalui Camberley International Investment yang berbasis di Jersey, Inggris.