Persaingan Gelar Juara Liga Italia: Pragmatisme AC Milan vs Kolektivitas Inter, Siapa Lebih Elite?
Inzaghi dan Pioli mampu meramu strategi yang apik untuk membawa anak asuhnya bersaing di gelar juara.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Liga Italia menyisakan dua pertandingan lagi, AC Milan dan Inter Milan menjadi dua kandidat terkuat yang merengkuh scudetto musim ini.
AC Milan masih kokoh bertengger di puncak klasemen Liga Italia dengan torehan 80 angka.
Sedangkan Inter Milan menguntit dari posisi kedua dengan kumpulan 78 poin yang mereka kumpulkan.
Konsistensi menjadi kunci bagi AC Milan dan Inter untuk meraih gelar scudetto, peduli setan lawan yang akan mereka hadapi.
Baca juga: Milan Rawan Terpeleset di Depan Podium Scudetto, Rafael Leao Terancam Tak Bisa Main di Laga Final
Di sisa laga, Inter akan menghadapi dua tim yang hanya berkutak di papan tengah, yaitu Cagliari dan Sampdoria.
Langkah AC Milan yang akan sedikit sulit, mereka masih harus bertemu Atalanta dan Sassuolo yang memiliki skuat mentereng.
Persaingan dua tim sekota ini memang begitu sengit di musim 2021/2022, kedua juru taktik mampu meramu strategi yang apik untuk membawa anak asuhnya bersaing di gelar juara.
Pragmatisme Stefano Pioli di AC Milan
Dalam daftar skuat, Pioli memang tak memiliki barisan pemain baru yang namanya begitu mentereng.
Namun, chemistry yang terjalin antar pemain Rossoneri musim ini mampu membuat AC Milan tampil menjanjikan di Liga Italia.
Khususnya di lini tengah, pakem 4-2-3-1 dengan permainan pragmatis Stefano Pioli menghadirkan keseimbangan permainan AC Milan.
Franck Kessie, Sandro Tonali, dan Ismael Bennacer bahu membahu mengawal serangan lawan sekaligus menciptakan peluang berbahaya bagi Rossoneri.
Nama yang disebutkan pertama adalah gelandang cerdas yang memiliki visi bermain tinggi.
Baca juga: Skenario AC Milan Meraih Gelar Juara Serie A pada Senin (16/5) Dini Hari, Ini Dua Syaratnya
Per catatan FBref, ia menjadi pemain AC Milan dengan jumlah operan teringgi di kotak penalti dengan rata-rata 3.34 per pertandingannya.