Kegagalan Timnas Indonesia, Posisi Nyeleneh Irianto & Dewangga, Menanti Peran Pemain Naturalisasi
Kekalahan Timnas Indonesia atas Thailand di partai semifinal SEA Games 2022 menunjukkan kelemahan skuad Shin Tae-yong.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Egy Maulana yang bergerak di sisi kanan tak sering mendapatkan bantuan untuk membuka fondasi pertahanan Thailand.
Kebutuhan akan Pemain Naturalisasi
Timnas Indonesia sebentar lagi memiliki dua pemain naturalisasi yang berposisi sebagai bek tengah dan bek kanan.
Adalah Jordi Amat dan Sandy Walsh.
Keduanya sudah sampai di Indonesia, kewarganegaraan indonesia Jordi dan Walsh sebentar lagi akan didapat.
Hadirnya dua pemain tersebut diharapkan mampu menjadi jawaban Timnas Indonesia dari evaluasi SEA Games 2022.
Jordi dan Walsh membuat kedalaman skuad yang dimiliki Shin Tae-yong menjadi lebih lengkap, ia seharusnya tak pusing-pusing untuk melakukan transformasi posisi lagi.
Bahkan, dengan hadirnya kedua pemain tersebut, Shin Tae-yong dapat mengoptimalkan taktik yang selama ini ia usung.
Dari berbagai partai yang sudah ia jalani bersama Timnas Garuda, Shin Tae-yong bermain mengandalkan kolektivitas para pemain.
Pria asal Korea Selatan itu bermain dengan skema dasar 4-3-3 maupun 4-1-4-1.
Saat menyerang, Shin Tae-yong memakai skema 3-2-4-1 atau 3-2-5. Skema tersebut begitu mirip dengan pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Tae-yong berusaha menumpuk pemain Indonesia di tengah, dengan menarik salah satu full back untuk bermain lebih ke dalam.
Saat Indonesia membangun serangan, full back Timnas Garuda akan naik ke tengah untuk berdiri sejajar bersama gelandang bertahan Timnas Indonesia.
Dalam skema tersebut, Tae-yong membutuhkan pemain full back dengan kontrol bola dan ketenangan tinggi, agar membuat lini tengah Garuda lebih kuat dan variatif.