Kegagalan Scudetto Inter, Egoisme Simone Inzaghi, dan Hebatnya Pragmatisme AC Milan
Dominasi mereka di awal dan pertengahan musim harus sirna karena kadarluasanya pakem Simone Inzaghi yang tak berani lakukan kontra strategi.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan gagal mempertahankan gelar scudetti yang berhasil mereka raih di musim lalu.
Sempat menjadi penguasa klasemen di awal hingga pertengahan musim, pasukan Simone Inzaghi itu justru disalip AC Milan.
Faktornya, di tengah partai-partai krusial untuk meraih scudetto, Inter Milan justru banyak kehilangan poin sempurna.
Sebelum dikalahkan Bologna di giornata 34, mereka pernah di tahan imbang oleh Torino di giornata 28 dengan skor 1-1.
Inter Milan lagi-lagi hanya bermain imbang melawan tim papan tengah, Fiorentina dengan skor yang sama pada giornata 29.
Baca juga: Liga Italia: Sambil Banting Meja, Zlatan Ibrahimovic Sindir Inter Milan
Baca juga: Berita Milan, Rafael Leao-Mike Maignan Terbaik, Skuad Juara Termuda Menanti 4.033 Hari
Sebelum tiga hasil mengecewakan tersebut, Penampilan Inter Milan juga mengalami penurunan yang drastis.
Nerazzurri sempat mengalami paceklik dengan gagal mencetak gol di empat laga beruntun baik di ajang kontinental maupun domestik.
Jika dikalkulasi, Inter Milan telah gagal mencetak gol di empat laga beruntun saat melawan Liverpool, Sassuolo, Genoa, dan AC Milan.
Namun, alih-alih bergegas mencari obat penawar, sang juru taktik, Simone Inzaghi justru tak terlalu memusingkan hal tersebut, ia beranggapan bahwa anak asuhnya telah bermain menekan dan tampil dominan.
“Saya sadar akan ada berita besar, jika kami tak mencetak gol pada empat laga. Tetapi, kami tengah mengerjakannya. Kami memiliki striker bertalenta yang segera berada dalam kondisi bagus,” kata Inzaghi dilansir Football Italia.
“Tentu ada efek psikologis, karena kami terus menekan dengan intensitas tinggi selama November, Desember, dan Januari," lanjutnya.
Optimisme Inzaghi sebenarnya sempat terbukti, Inter mampu meraih 5 kemenangan beruntun setelahnya.
Namun, secara permainan, Inter banyak mengalami penurunan dibandingkan dengan superioritas mereka di awal musim yang mampu meraih kemenangan dengan skor mencolok.
Ya, degradasi performa yang dialami Nerazzurri memang menjadi hal yang mengejutkan, pasalnya mereka selalu tampil agresif dan menjadi tim produktif sejak awal musim.