Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Kegagalan Scudetto Inter, Egoisme Simone Inzaghi, dan Hebatnya Pragmatisme AC Milan

Dominasi mereka di awal dan pertengahan musim harus sirna karena kadarluasanya pakem Simone Inzaghi yang tak berani lakukan kontra strategi.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
zoom-in Kegagalan Scudetto Inter, Egoisme Simone Inzaghi, dan Hebatnya Pragmatisme AC Milan
MIGUEL MEDINA / AFP
Gelandang Inter Milan asal Kroasia Ivan Perisic (tengah) meninggalkan lapangan setelah cedera saat pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter dan Sampdoria pada 22 Mei 2022 di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan. 

Inter Milan hingga saat ini menjadi tim dengan jumlah gol paling banyak di Liga Italia dengan dulangan 81 gol dari 37 pertandingan.

Pertanyaannya, apa yang membuat Nerazzurri mengalami penurunan performa di partai-partai krusial?

Simone Inzaghi dikenal sebagai pelatih idealis dengan skema yang ia usung.

Di seluruh pertandingan Nerazzurri musim ini ia selalu bermain dengan skema 3-5-2.

Reaksi pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi selama pertandingan semifinal Piala Italia (Coppa Italia), leg kedua antara Inter dan AC Milan pada 19 April 2022 di stadion San Siro di Milan.
Reaksi pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi selama pertandingan semifinal Piala Italia (Coppa Italia), leg kedua antara Inter dan AC Milan pada 19 April 2022 di stadion San Siro di Milan. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Tak pernah ada kontra strategi yang ia lakukan dengan bermain memakai empat bek ataupun menggunakan 3 striker di depan.

Lawan pun mulai mampu membaca permainan dan titik lemah Inter Milan, permainan kolektif yang diusungnya diakali lawan dengan bermain lebih menekan di area tengah.

Dilansi FBref, di 17 pertandingan Inter Milan terakhir, mereka hanya mampu mengumpulkan rata-rata penguasaan bola sebanyak 57.14 % .

Berita Rekomendasi

Jauh turun dibanding pertandingan yang sudah dijalani Nerazzurri dalam partai-partai sebelumnya.

Pasukan Inzaghi itu mengumpulkan rata-rata penguasaan bola sebanyak 60.1 % .

Dengan ditekannya lini tengah Inter Milan maka kesempatan mereka untuk mengalirkan bola ke depan pun makin sedikit.

Kombinasi yang biasa dilakukan Barella dan Calhanoglu untuk melayani dua striker di depan pun mulai menurun intensitasnya.

Striker yang paling sering dimainkan Inzaghi adalah Edin Dzeko dan Lautaro Martinez, keduanya merupakan pemain yang memiliki tipikal target man dan membutuhkan pelayan untuk mencetak rentetan gol.

Jika tak ada kreativitas dan sumber umpan yang matang dari lini tengah, maka torehan gol mereka pun juga ikut menurun.

Masalah seperti ini tak boleh dibiarkan Inzaghi jika ingin mempertahankan gelar Liga Italia dan membawa Nerazzurri lebih berprestasi di musim pertamanya menjadi juru taktik.

Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi memberi isyarat selama pertandingan sepak bola leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan Liverpool di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan, pada 16 Februari 2022. (Photo by Filippo MONTEFORTE / AFP)
Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi memberi isyarat selama pertandingan sepak bola leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan Liverpool di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan, pada 16 Februari 2022. (Photo by Filippo MONTEFORTE / AFP) (AFP/FILIPPO MONTEFORTE)

Baca juga: Selain Real Madrid, Liverpool Juga Ingin Rekrut Kylian Mbappe, The Reds Klub Favorit Ibu Mbappe

Baca juga: Gareth Bale Ditawarkan Real Madrid ke Atletico dengan Status Bebas Transfer tapi Mereka Menolaknya

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Napoli
13
9
2
2
20
9
11
29
2
Atalanta
13
9
1
3
34
16
18
28
3
Inter Milan
13
8
4
1
31
14
17
28
4
Fiorentina
13
8
4
1
27
10
17
28
5
Juventus
13
6
7
0
21
7
14
25

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas