Keputusan Kylian Mbappe di PSG Dipengaruhi Presiden Macron dan Juga Mantan Presiden Prancis Sarkozy
Ada tokoh besar di belakang keputusan Kylian Mbappe sehingga Mbappe membatalkan rencananya untuk bergabung dengan Real Madrid.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, PARIS- Ada tokoh besar di belakang keputusan Kylian Mbappe sehingga Mbappe membatalkan rencananya untuk bergabung dengan Real Madrid.
Dikutip dari Marca, ada dugaan mantan Presiden Prancis Sarkozy memengaruhi keputusan Mbappe. Benar atau tidaknya, perlu pengujian.
Disebutkan, tokoh politik Prancis itu dikatakan telah menjadi penasihat Mbappe selama berbulan-bulan.
Bagaimana Kylian Mbappe sampai pada keputusan untuk tetap bersama Paris Saint-Germain tidak jelas untuk saat ini.
Pertanyaan diajukan tentang seberapa besar pengaruh mantan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, memiliki lebih dari pilihan.
Sarkozy adalah pengunjung tetap Parc des Princes sekarang karier politiknya di level tertinggi telah berakhir.
Meskipun seberapa dekat dia telah berkembang dengan penyerang Prancis akhir-akhir ini menarik.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh RMC Sport, disebutkan bahwa Sarkozy telah berubah menjadi penasihat de-facto untuk Kylian Mbappe dalam beberapa bulan terakhir.
"Mereka telah berbicara satu sama lain selama berbulan-bulan," kata seorang kerabat Sarkozy kepada RMC.
"Presiden berbicara secara teratur dengan Kylian melalui telepon".
"Dia juga bersamanya setelah pertandingan, tapi saya juga melihat pemain di kantornya di Rue de Miromesnil."
Bukan hanya Sarkozy yang telah menekan Mbappe untuk tetap di Prancis, dengan Presiden petahana saat ini Emmanuel Macron juga bersikeras bahwa dia juga memainkan peran utama dalam meyakinkan sang pemain.
Mbappe didesak untuk tidak menyerah pada tantangan PSG
Salah satu faktor utama yang membuat Mbappe bertahan adalah fakta bahwa dia belum mengantarkan Liga Champions ke Parc des Princes.
Dengan klub menderita penghinaan demi penghinaan di turnamen Liga Champions Eropa akhir-akhir ini.