Ralf Rangnick, Diktator dari Jerman yang Merusak Manchester United dan Lokomotiv Moskow
rangnick seperti ingkar janji. petuah manisnya setelah kedangannya di Old Trafford hanyalah sebuah banyolan
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Keputusan mengejutkan dibuat oleh Ralf Rangnick.
Ia memilih mundur dari jabatannya sebagai konsultan Manchester United dengan alasan ingin fokus melatih Timnas Austria.
Di tengah misi kebangkitan setan merah bersama pelatih anyar mereka, Erik Ten Hag. kehadiran Rangnick sebagai konsultan diharapkan mampu membantu kinerja pelatih asal belanda itu.
Namun, Rangnick seperti ingkar janji. petuah manisnya setelah kedangannya di Old Trafford hanyalah sebuah banyolan.
Ia datang ke kota manchester dengan kepala tegak dan pergi begitu saja meninggalkan jejak yang begitu buruk.
Baca juga: Berkah Pemain Kroasia Berujung Trofi Liga Champions, PSG & Manchester City Kena Sindiran Tajam
Baca juga: Efek Domino Real Madrid Juarai Liga Champions, Peluang Tak Terbantahkan Benzema Raih Ballon dOr
Langkah Ralf Rangnick untuk menjadi juru selamat Manchester United tak berjalan mulus.
Sempat menunjukkan magisnya di partai perdana kala Manchester United sukses menumbangkan Crystal Palace dengan skor tipis 1-0.
Di rentetan pertandingan setelahnya, Setan Merah tampil biasa-biasa saja dan sulit memenangkan pertandingan.
Per catatan Squawka, Ralf Rangnick menjadi pelatih dengan rasio kemenangan terburuk semenjak peninggalan Sir Alex Ferguson.
Juru taktik asal Jerman itu hanya mencatatkan rasio kemenangan sebanyak 47 % , sedangkan pendahulu Alex Ferguson lainnya rata-rata mampu meraih rasio di atas 50 % .
Terakhir, Setan Merah mengalami kekalahan memalukan saat bersua Crystal Palace dalam pekan ke-38 Liga Inggris.
Dalam laga itu, pasukan Rangnick dipecundangi Palace dengan skor 1-0 dan membuat setan merah mengakhiri musim 2021/2022 dengan noda.
Ya, hasil tersebut berlawanan dengan ekspetasi para pendukung Manchester United yang sudah banyak berharap dengan juru taktik berusia 63 tahun itu.
Kedatangan Rangnick menuju Manchester United memang sempat dieluh-eluhkan, ia memiliki CV yang begitu mentereng kala masih bekerja di Jerman.