Sorotan Timnas Indonesia: 4 Pemain Elite Tak Dipanggil STY, Penggawa Persib & Bali Paling Elok
Dari posisi bek hingga penyerang, pemain muda ini sebenarnya cukup layak untuk masuk ke dalam 29 pemain yang akan tampil melawan Bangladesh.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Gol kedua yang ia sarangkan ke gawang Persipura lagi-lagi juga berasal dari pergerakannya yang muncul dari lini kedua.
Saat Frets Butuan melakukan gerakan individu, Beckham tak buru-buru untuk masuk ke kotak penalti untuk meminta bola.
Ia menunggu momen dan waktu yang tepat untuk mencari celah pertahanan Persipura yang terlena dengan aksi dribel seorang Frets Butuan.
Barulah ketika winger lincah Maung Bandung itu melakukan shooting dan mengenai pemain belakang Persipura, Beckham datang dari lini kedua dan langsung melakukan sontekan keras yang tak bisa dibendung Fitrul Rustapa.
Menafsirkan ruang, melakuakn fenetrasi, dan mencetak gol adalah atribut spesial yang dimiliki Beckham Putra dan membuat Persib Bandung tampik apik.
Bermainnya Beckham di posisi nomor 10 terbukti membuat Maung Bandung mampu memenangkan pertandingan dengan defisit 3 gol untuk yang pertama kalinya di putaran kedua musim ini.
Sebelumnya, 5 dari 7 pertandingan yang dimenangkan Persib Bandung di BRI Liga 1 pada putaran kedua, mereka hanya mampu unggul dengan defisit 1 gol saja.
Namun, Shin Tae-yong memiliki pilihan lain untuk mengisi plot gelandang Timnas Indonesia.
Beckham kalah bersaing dengan gelandang lainnya yang juga mampu menujukkan penampilan mentereng.
Nama-nama seperti Marselino Ferdinan, Rachmat Irianto, hingga Sahrian Abimanyu lebih dipilih Shin Tae-yong untuk menjadi tumpuan lini tengah Timnas.
4. Ilija Spasojevic, striker (Bali United)
Stiker yang dinaturalisasi oleh Indonesia di tahun 2017 itu punya catatan konsisten di Liga Indonesia setiap tahunnya.
Striker milik Bali United tersebut mengemas 16 gol dari 31 penampilan di Liga 1 2019.
Penampilan moncernya untuk Bali sama seperti ketika membela Bhayangkara FC. Ia berhasil mencetak 13 gol padahal baru bergabung di putaran kedua.
Spaso memiliki insting mencetak gol yang tinggi, penamapatan posisinya begitu baik, ia selalu bisa berada di posisi yang tepat untuk menyambut umpan dari rekannya.
Ditopang oleh Privat Mbarga dan eks gelandang serang Timnas Indonesia, Stefano Lilipaly di Bali United, ia sukses menyumbangkan 23 gol di musim ini dan menyabet gelar top skor.
meskipun sudah berusia 34 tahun, Spaso tak kehilangan sentuhan magisnya.
Ia memiliki atribusi yang lengkap sebagai target man, kemampuan kaki kiri dan kanan sama baiknya, dual udara juga begitu mumpuni, ia juga masih memiliki stamina yang prima.
(Tribunnews.com/Deivor)