3 Senjata Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia: Lemparan Arhan, Eksplorasi Sayap, Duo Persib
Ada tiga senjata rahasia yang miliki Shin Tae-yong untuk membawa Timnas Indonesia melaju ke babak selanjutnya di Kualifikasi Piala Asia 2023.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Meski dipastikan tak akan diperkuat oleh dua calon pemain naturalisasi, Jordi Amat dan Sandy Walsh di ajang Kualifikasi Piala Asia 2023, Timnas Indonesia tetap memiliki kedalaman skuad yang mentereng.
Dilatih oleh juru taktik sekaliber Shin Tae-yong, Timnas Indonesia memiliki barisan nama baru yang tampil melejit dengan atribut mentereng.
Dari lini belakang hingga depan, penggawa Timnas Indonesia disulap menjadi pemain yang serba bisa.
Ada tiga senjata rahasia yang miliki Shin Tae-yong untuk membawa Timnas Indonesia melaju ke babak selanjutnya di Kualifikasi Piala Asia 2023.
Baca juga: Jadwal Timnas Indonesia di Toulon Cup 2022: Laga Hidup dan Mati Garuda Muda Lawan Meksiko
Baca juga: Jadwal Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023 Mulai 8 Juni
1. Atribut Spesial Pratama Arhan
Hal yang paling menarik untuk disorot adalah bagaimana Pratama Arhan melakukan lemparan ke dalam.
Eksekui lemparan ke dalam pemain milik PSIS Semarang itu begitu sempurna, layaknya umpan lambung, ia bisa melakukan lemparan dari jarak 30 hingga 40 meter menuju ke kotak penalti lawan.
Hal tersebut mengingatkan sebagian dari kita tentang mantan pemain Liga Inggris, Rory Delap.
Ya, nama Rory Delap memang tak semelejit bintang Liga Inggris lainnya seperti Frank Lampard dan Fernando Torres.
Namun ada satu hal yang membuat namanya begitu dikenang.
Adalah kualitas lemparan kedalamnya yang seringkali membuat tim yang ia bela saat itu Stoke City meraih hasil positif.
Bahkan juru taktik Arsenal saat itu, Arsene Wenger, dibuat kesal bukan main dengan gaya bermain Stoke City yang begitu mengandalkan lemparan ke dalam Rory Delap.
Sampai-sampai Wenger mengejek Stoke City bukanlah tim sepakbola, namun tim rugby yang menurunkan seni dari sebuah pertandingan sepakbola.
Ia pun sempat menyarankan kepada FIFA untuk menghapus lemparan ke dalam di olahraga paling populer di dunia itu.