Serge Gnabry Dibuang Arsenal, Jadi Rebutan Real Madrid & Liverpool
Gaji tinggi yang diminta Gnabry membuat Bayern Munchen masih berfikir dua kali untuk memberi kontrak baru ke pemain asal Jerman itu.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Ia "disekolahkan" terlebih dahulu bersama Hoffenheim selama satu musim agar lebih matang dan memahami kultur sepakbola Jerman lebih dalam.
Keputusan Die Rotten untuk meminjamkan Serge Gnabry di Hoffenheim pun terbukti ampuh.
Sang pemain semakin matang dan mampu menunjukan performa cemerlang bersama mantan tim Roberto Firmino tersebut.
Torehan 10 gol dan 7 assist dari 22 pertandingan di Bundesliga berhasil ia sumbangkan untuk Hoffenheim.
Bayern Munchen tak segan untuk menarik masa peminjaman Gnabry dan memainkannya bersama deretan pemain bintang dalam skuat juara Die Rotten.
Faktanya, mayoritas bakat hebat di Bundesliga akan berlabuh ke Bayern Munchen, termasuk Serge Gnabry.
Die Roten kala itu sedang berevolusi dan menyiapkan pengganti duet sayap legendaris mereka, Arjen Robben dan Frank Ribery yang sudah tak lagi muda dan berada di penghujung karir.
Serge Gnabry sengaja didatangkan sebagai penerus tongkat kegemilangan karir dua pemain sayap mentereng tersebut.
Hasilnya? istimewa!
Gnarby dapat dikatakan sebagai pemain sayap paling lengkap untuk Bayern Munchen, ia bisa bermain di kiri kanan bahkan tengah dengan sama baiknya.
Musim lalu saja, pemain asal Jerman itu mengantongi 11 gol dan 7 assist atau rata-rata satu assist setiap 133 menit.
Gnarby yang memiliki tubuh kekar dan kecepatan, seringkali mampu merangsek masuk ke kotak penalti lawan.
Bahkan, Lewandowki yang menjadi striker nomor 9 seringkali berada di samping untuk memberi ruang kepada Gnarby.
Hal tersebut bukannya merugikan Lewandowski, justru itu memberi ruang untuk Lewy agar pergerakannya tak mudah dibaca lawan.