TRIBUNNEWS.COM, KUWAIT- Kualifikasi Piala Asia 2023 akan memperebutkan 11 tiket tersisa. Sebanyak 13 dari 24 tim telah dipastikan bakal tampil di AFC Asian Cup Ke-18 tahun depan.

13 tim yang sudah dipastikan tampil di Piala Asia tersebut adalah Jepang, Syria, Qatar, Korea Selatan, Australia, Iran, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, China, Irak, Oman, Vietnam, dan Lebanon.

11 Tiket lainnya akan diperebutkan di ajang Kualifikasi Piala Asia 2023 yang diikuti 30 tim peserta termasuk Indonesia.

Dengan 11 tempat terakhir yang diperebutkan, tim mana yang akan lolos ke Piala Asia AFC 2023? Akan ditentukan dalam perjuangan di Kualifikasi Piala Asia 2023 yang digelar di Kuwait.

Piala Asia AFC 2023 masih setahun lagi. Tetapi susunan 24 tim akan diselesaikan dalam satu minggu mendatang di babak kualifikasi Piala Asia 2023.

13 pesaing sudah lolos berdasarkan pencapaian mereka di babak sebelumnya, prestasi yang membuat beberapa di antara mereka tampil di Piala Dunia FIFA.

11 tim lagi akan melaju selama tujuh hari ke depan dengan enam juara grup akan otomatis lolos bersama dengan lima runner-up dengan posisi terbaik di kualifikasi.

Meskipun turnamen awalnya akan diselenggarakan di China, tempat baru sebagai tuan rumah harus dipilih setelah China mundur karena situasi COVID-19 di negara tersebut.

Meskipun ada ketidakpastian di mana kompetisi akan diadakan, tidak ada keraguan siapa yang akan bersaing memperebutkan hadiah terbesar sepak bola Asia.

Ada 6 grup di babak ketiga kualifikasi Piala Asia dan menilai siapa yang paling mungkin untuk memesan tempat mereka di turnamen.

Berikut tim-tim dari grup A sampai grup F Kualifikasi Piala Asia yang dikutip dari ESPN:

GRUP A: Yordania, Kuwait (tuan rumah), Indonesia, Nepal

Grup A menampilkan tiga tim yang bertemu di babak kedua kualifikasi di Yordania, Kuwait dan Nepal -- dengan tambahan baru dari Indonesia.

Di atas kertas, Jordania akan difavoritkan untuk menempati posisi teratas sebagai satu-satunya tim yang tidak hanya tampil sebagai Piala Asia terakhir, tetapi juga di dalam 100 besar dalam peringkat dunia FIFA.

Kuwait juga bisa mengatakan hal yang sama. Mereka siap menunjukkan kemampuan setelah larangan FIFA beberapa tahun yang lalu.

Dalam kondisi terbaik mereka, mereka bisa menjadi lawan yang sulit, mereka telah mencetak 19 gol dalam delapan pertandingan di tahap sebelumnya.

Indonesia dikenal tim muda yang sedang naik daun, memiliki beberapa talenta luar biasa berbakat seperti Witan Sulaeman dan Pratama Arhan, tetapi hasil undian harus menempatkan mereka bersaing dengan Yordania dan Kuwait.

Indonesia akan menghadapi Kuwait dalam pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2023 yang akan digelar di Stadion Jaber Al-Ahmad International, Madīnat al-Kuwayt, Rabu (8/6/2022).

Kick off pertandingan antara tuan rumah Kuwait melawan Indonesia di grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 ini akan digelar mulai pukul 23:15 WIB.

GRUP B: Palestina, Filipina, Yaman, Mongolia (tuan rumah)

Palestina, Filipina, dan Yaman semuanya hadir di Piala Asia terakhir pada 2019, yang berarti setidaknya satu tidak akan kembali ke panggung terbesar Asia tahun depan.

Filipina memiliki peluang nyata untuk finis teratas berdasarkan penampilan mereka di babak sebelumnya, di mana mereka menghasilkan serangkaian pertunjukan yang patut dipuji melawan tim seperti Suriah dan China.

Meskipun demikian, mereka baru-baru ini mengalami pergolakan di jajaran kepelatihan.

Palestina seharusnya berusaha untuk finis di posisi dua teratas meskipun mereka berbagi kemenangan masing-masing dengan Yaman ketika kedua tim bertemu sebelumnya di babak kedua.

Sementara itu, Mongolia akan berharap untuk memanfaatkan keuntungan kandang mereka, tetapi kemungkinan besar akan finis di urutan terbawah.

GRUP C: Uzbekistan (tuan rumah), Thailand, Maladewa, Sri Lanka

Grup C terlihat agak langsung dengan Uzbekistan dan Thailand yang menonjol.

Thailand masih berada di puncak untuk memenangkan Piala Suzuki AFF ke-6 yang memperpanjang rekor di awal tahun dan tampil di Babak 16 besar di Piala Asia terakhir, sementara Uzbek adalah penantang abadi - yang berarti gagal lolos kali ini akan menjadi kejutan yang nyata.

Sayangnya untuk Maladewa dan Sri Lanka, kehadiran dua pesaing sejati harus membuat kampanye yang sulit.

GRUP D: India (tuan rumah), Hong Kong, Afghanistan, Kamboja

Grup yang benar-benar sulit diprediksi dengan India mungkin memiliki sedikit keunggulan karena status tuan rumah mereka, serta fakta bahwa mereka tampil pada tahun 2019.

Hong Kong adalah tim dengan banyak potensi -- seperti yang diilustrasikan oleh klub terkemuka Kitchee yang mencapai Babak 16 Besar Liga Champions AFC musim ini -- tetapi kesuksesan itu belum bisa direplikasi di kancah internasional.

Inkonsistensi Afghanistan juga membuat mereka sedikit sulit ditebak, sementara Kamboja telah membuat langkah maju dengan legenda Jepang Keisuke Honda sebagai pelatih tetapi masih mentah di level ini.

GRUP E: Bahrain, Turkmenistan, Malaysia (tuan rumah), Bangladesh

Bahrain akan menjadi favorit di Grup E dan tidak akan melampaui mereka untuk mengklaim tiga kemenangan sempurna selama tujuh hari ke depan.

Di atas kertas, Turkmenistan -- yang tampil di Piala Asia untuk kedua kalinya pada 2019 -- seharusnya berada di urutan berikutnya, tetapi, kenyataannya, sangat sedikit yang memisahkan mereka dan Malaysia dalam hal kualitas.

Malaysia memiliki pelatih baru di pucuk pimpinan Kim Pan-gon dari Korea Selatan dan seberapa baik dia bisa mendapatkan serangannya seperti yang dia inginkan bisa menjadi faktor yang sangat besar, terutama melawan Turkmenistan -- dengan poin maksimum melawan Bangladesh non -bisa dinegosiasikan.

Keunggulan kandang Harimau Malaya -- baik dengan iklim dan dukungan mereka yang gencar -- bisa menjadi faktor nyata.

GRUP F: Republik Kirgistan (tuan rumah), Tajikistan, Myanmar, Singapura

Grup F adalah grup lain yang seimbang dengan masing-masing tim berpotensi mampu mengalahkan yang lain pada hari mereka.

Untuk saat ini, Republik Kyrgyzstan akan menjadi yang terdepan sementara Myanmar – tidak terbantu oleh beberapa masalah di luar lapangan dalam beberapa tahun terakhir – mungkin menjadi kelompok yang berjuang.

Itu berpotensi membuat Tajikistan dan Singapura memperebutkan tempat kedua, dan bentrokan mereka pada 11 Juni mungkin akan menjadi pertandingan yang menentukan.