Kisah Nyesek Virgil van Dijk, Benteng Kokoh Liverpool Dicap Pemain yang Lelet & Kurang Gesit
Neil Warnock menceritakan bagaimana Virgil Van Dijk pernah ditolak klub Liga Inggris karena dicap pemain yang lelet.
Penulis: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Penggawa Timnas Belanda, Virgil van Dijk kini tengah merasakan masa keemasannya bersama Liverpool.
Sejumlah gelar bergengsi seperti Liga Inggris dan Liga Champions berhasil dia rengkuh.
Namun di balik itu, siapa sangka Virgil van Dijk memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan dengan salah satu klub Liga Inggris.
Yap, pengalaman ini terjadi ketika dirinya masih membela klub asal Skotlandia, Celtic.
Baca juga: Barcelona Pernah Hampir Merekrut Darwin Nunez, Kini Nunez Direkrut Liverpool dengan Bayaran Besar
Baca juga: Andalkan Koneksi Orang Dalam, AC Milan Salip Liverpool & Arsenal untuk Lamar Asensio
Neil Warnock, eks pelatih Crystal Palace ini menceritakan bagaimana Van Dijk menjadi salah satu bentuk penyesalan terbesarnya.
Yap, sebelum berlabuh ke Southampton (2015), Van Dijk pernah ditawarkan ke Crsytal Palace.
Saat itu Warnock lah yang menjadi pelatih klub berjuluk The Eagles itu.
Crystal Palace pun mendapatkan tawaran dengan harga yang murah meriah, yakni 5 juta pound untuk mendapatkan jasa sang pemain bertahan itu.
Di sinilah pengalaman kurang menyenangkan penggawa Liverpool itu terjadi.
Virgil van Dijk ditolak mentah-mentah oleh Crystal Palace dengan alasan sang pemain lelet dan kurang gesit.
"Penyesalan terbesarku ialah melepas Virgil van Dijk begitu saja," terang Warnock dikutip dari laman Mirror.
"Saya saat itu masih menjadi pelatih Palace dan ditawari memboyong Van Dijk seharga 5 juta pound," terangnya.
Namun The Eagles menolak kesempatan tersebut.
"Tapi pemandu bakat klub kami mengatakan bahwa Van Dijk lelet dan kurang gesit dalam pergerakannya, namun dia endingnya ke Southampton," tambah sang pelatih.
Penyesalan Warnock kian menjadi setelah mengetahui sang pemain tolakannya kini menjadi superstar.
Bahkan bisa disebut sebagai salah satu bek tengah terbaik di era sekarang.
Van Dijk menyuguhkan atribut reading the game yang mumpuni untuk menutupi kekurangan dalam permainannya.
Hasilnya, dia menjadi benteng tangguh nan kokoh milik The Reds.
Tak sembarang pemain lawan bisa melewati penjagaan bek Timnas Belanda itu.
"Sayang sekali saya melewatkan kesempatan itu. Kini dia menutupi kekurangannya dengan membaca permainan 10 kali lipat lebih cepat dari semua pemain di timnya," tambah Warnock.
Di sisi lain, Southampton mendapatkan untung banyak dalam hal transfer seorang Virgil van Dijk.
The Saits meminang sang bek dengan mahar 13 juta pound. Tiga musim berselang, dia dilego ke Liverpool dengan menelan biaya 75 juta pound.
Ini menjadi pengalaman yang kurang bersahabat tentunya bagi van Dijk, mengingat dia pernah diklaim sebagai bek tangguh yang lelet.
Namun kini stigma itu sudah hilang, dan berbalik Van Dijk menjadi salah satu super star di jagad sepak bola dunia.
(Tribunnews.com/Giri)