Debut Bersama Tokyo Verdy, Pratama Arhan Jadi Starter atau Cadangan?
Bek kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan tinggal selangkah lagi untuk melakoni debutnya bersama tim J2 League, Tokyo Verdy.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Bek kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan tinggal selangkah lagi untuk melakoni debutnya bersama tim J2 League, Tokyo Verdy.
Eks pemain PSIS Semarang itu telah sampai di Jepang sejak tanggl 16 Maret lalu dan sudah melakoni latihan perdanannya bersama Tokyo Verdy seminggu setelahnya atau tepatnya pada 23 Maret.
Pratama Arhan yang sudah melakukan proses adaptasi dan pemulihan kondisi fisik diberi sinyal akan segera melakoni debutnya di pekan ke-24 J2 League.
Baca juga: Timnas U-19 Indonesia Vs Thailand, Shin Tae-yong Belum Pernah Menang, Skuad Garuda Kelelahan
Penerjemah Pratama Arhan selama di Tokyo Verdy, Auliya Agung Barkah, adalah orang yang membocorkan peluang debut bek kiri Timnas Indonesia itu bersama Tokyo Verdy.
Laga menghadapi Tochigi SC pada tanggal 6 juli 2022 besok, berpotensi menjadi ajang pentas pertama kalinya bagi pemain berusia 20 tahun itu.
Yang menjadi pertanyaan adalah, mampukah Pratama Arhan beradaptasi di tim barunya? dan siapa pesaing Arhan di sektor kiri pertahanan Tokyo Verdy?
Pesaing Arhan di Tokyo Verdy
Dilansir Transfermarkt, Tokyo Verdy telah memiliki dua pemain yang berposisi sebagai bek kiri.
Kedua pemain tersebut adalah Ren Kato (22 tahun) dan Yuta Narawa (34 tahun).
Nama yang disebutkan pertama akan menjadi pesaing paling berat bagi Arhan untuk memperebutkan posisi utama sebagai bek kiri Tokyo Verdy.
Ren Kato telah bermain sebanyak 14 kali di musim 2022/2023 dan sukses menyumbangkan satu gol.
Melihat performanya sejak musim lalu, Kato memiliki atribut yang sama seperti Arhan, yaitu mengandalkan kecepatan dan umpan crossing yang akurat.
Pergerakannya begitu cair, kemampuannya melakukan penetrasi juga berkali-kali mampu merepotkan pertahanan lawan.
Tak hanya menjadi bek kiri, Kato juga sering dipasang menjadi pemain sayap ketika Tokyo Verdy mengalami kebuntuan.