Michael Weiss Bawa Sepakbola Laos Berevolusi Memang Tak Mulus
Pelatih Tim Nasional (Timnas) sepak bola Laos, Hans Michael Weiss menceritakan kisahnya membawa perubahan di negara yang tak memiliki garis pantai itu
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Toni Bramantoro
"Mengenai underdog, saya tidak terlalu memikirkan itu. Tugas saya adalah terus memperbaiki tim secara keseluruhan," ucap Weiss
"Di SEA Games kami bermain cukup baik walaupun hasilnya kurang, sementara itu di Piala AFF U-19, kami bermain kurang baik, tetapi hasilnya lumayan baik," lanjutnya.
"Saya harap para pemain bisa mengambil momentum untuk melawan Thailand nanti. Mereka suka bermain melawan Thailand, ada rivalitas di sana," tutur Weiss.
Menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh Federasi Sepak Bola Laos (LFF). Mulai dari manajerial hingga fasilitas penunjang.
Sementara ini, setidaknya Weiss memiliki dua pelatih tambahan. Yaitu pelatih kiper dan pelatih kebugaran (fitness) yang keduanya berasal Jerman. Weiss pun dibantu oleh seorang asisten pelatih.
"Saya memiliki dua pelatih tambahan dari Jerman, pelatih kiper dan pelatih kebugaran (fitness) dan juga asisten pelatih," ujar Weiss.
"Menurut saya itu penting karena kami masih tertinggal jauh dari Thailand ataupun Indonesia. Secara fasilitas kami juga masih kalah, kami harus meningkatkan hal itu kalau ingin terus berkembang," ujarnya.
Laos masuk ke babak semifinal setelah keluar sebagai juara grup B diatas Malaysia, Timor Leste, Kamboja Singapura.
Skuad asuhan Michael Weiss itu berhasil menggulung seluruh lawannya di grup B.
Total poin yang dikoleksi oleh Laos menjadi 12 poin, dengan mencetak delapan gol dan dua kemasukan gol, Laos surplus enam gol pada fase grup.
Pencetak gol terbanyak Laos U-19 ialah Peter Phanthavong yang masih berusia 16 tahun. Peter Phanthavong sejauh ini telah mengoleksi tiga gol di Piala AFF U-19 2022. (Alfarizy AF/M39)