Milo-Almeida Panas, Arema FC Dituding Parkir Bus Saat Bekap Borneo FC di Final Piala Presiden 2022
Pelatih Borneo FC, Milomir Seslija beri kritik pedas buat pelatih Arema FC, Eduardo Almeida. Pelatih Singo Edan beri respons menohok di Piala Presiden
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Milo-Almeida Panas, Arema FC Dituding Parkir Bus Saat Bekap Borneo FC di Final Piala Presiden 2022
TRIBUNNEWS.COM - Final Piala Presiden 2022 Arema FC Vs Borneo FC menyuguhkan tensi panas antara kedua kubu baik sebelum laga maupun setelah laga.
Seusai kalah di leg pertama, pelatih Borneo FC, Milomir Seslija melontarkan kritik pedas terhadap strategi yang diterapkan pelatih Arema FC, Eduardo Almeida di depan puluhan ribu pendukung mereka sendiri di Stadion Kanjuruhan.
Perang urat syaraf itu tergambar di sesi konferensi pers seusai laga Arema FC vs Borneo FC, Kamis (14/7/2022).
Milomir Seslija menuding Eduardo Almeida memainkan negative football, dengan penerapan total defense, bertahan penuh alias parkir bus.
Diketahui, Borneo FC harus mengakui keunggulan Arema FC pada leg pertama final Piala Presiden 2022.
Laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, itu berakhir dengan kemenangan tipis Arema FC 1-0.
Baca juga: Fakta Arema Tekuk Borneo FC 1-0, Lilipaly-Pato Meredup di Depan Aremania, Gelar Ketiga di Depan Mata
Baca juga: PSSI Unggah Foto Shin Tae-yong, Dianggap Ledek Vietnam-Thailand yang Gagal ke Final Piala AFF U-19
Gol Arema FC di laga ini dicetak oleh Abel Camara saat laga baru berjalan 15 menit.
Borneo FC sendiri bukannya tanpa perlawanan di laga ini.
Tim berjuluk Pesut Etam itu beberapa kali juga sempat mengancam lewat sang striker, Matheus Pato.
Tercatat Matheus Pato berhasil melepaskan empat tendangan yang tepat sasaran.
Sayangnya, tak ada satupun peluang tersebut yang berbuah menjadi gol.
Seusai laga, Milomir Seslija sedikit menyindir strategi yang diterapkan oleh pelatih Arema FC, Eduardo Almeida.
Milomir Seslija menilai Arema FC menerapkan strategi parkir bus sepanjang pertandingan.
"Sepanjang pertandingan Arema bermain bertahan," ungkap Milomir Seslija dikutip dari Kompas.com.
Pelatih yang akrab disapa Milo itu pun mengaku tak habis pikir dengan keputusan Eduardo Almeida bermain bertahan.
Menurut Milo, Arema FC tak seharusnya bermain bertahan saat tampil di kandang sendiri.
"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana bisa mereka bermain seperti itu di hadapan puluhan ribu pendukungnya?," kata Milo.
"Kami terus-terusan menguasai pertandingan, sementara mereka bertahan."
"Arema pakai strategi parkir bus," sambungnya.
Juru taktik berusia 57 tahun itu mengatakan Arema FC mencoba menunggu para pemain Borneo FC melakukan kesalahan.
"Selain gol pertama, Arema tidak melakukan apa-apa, ya hanya satu gol itu saja," tutur Milo.
"Sedangkan kami berhasil membuat dua atau tiga peluang berbahaya yang harusnya jadi gol."
"Tetapi, Arema bermain sedikit lebih bagus daripada kami dengan bermain bertahan," sambungnya.
Baca juga: Kegeraman Shin Tae-yong Direspons Media Luar, Thailand Bela Vietnam: Salah Indonesia Sendiri
Respons Almeida: Terserah Dia Bilang Apa
Eduardo Almeida tak tinggal diam dengan kritik pedas yang dilontarkan sang kolega.
Sang pelatih asal Portugal itu memberikan respons menohok.
Ia mengingatkan kembali pentingnya bermain efektif.
Pemain Arema FC dirasa Almeida berhasil bermain lebih efektif meskipun tidak seagresif Borneo FC.
Terbukti, peluang-peluang yang dimiliki Arema FC jauh lebih mengancam gawang daripada Borneo FC.
“Siapa yang banyak membuat peluang mencetak gol? Adalah Arema,” ujar Eduardo Almeida.
“Kami memiliki lebih banyak (peluang). Mereka membuat satu atau dua peluang di menit-menit akhir. Tapi, lebih banyak menyerang,” katanya lagi.
Pada laga leg pertama final Piala Presiden 2022, Arema FC memperagakan skema 4-2-3-1 dengan menurunkan dua gelandang bertahan, yakni Jayus Haryono dan Rensi Yamaguchi.
Pada awal laga Singo Edan mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu dan berhasil unggul melalui sundulan Abel Camara pada menit ke-15.
Setelah gol tersebut Borneo FC makin agresif dan mengambil penuh penguasaan bola, dengan perbandingan persentase 58 persen-42 % .
Pemain menyerang Pesut Etam membuat Arema FC hanya mampu bermain di daerahnya sendiri nyaris sepanjang sisa babak pertama.
Pada babak kedua Arema FC menambah daya gedor dengan mengganti Jayus, lalu memasukkan M. Rafli.
Namun, Arema FC tetap mempertahankan skema pertahanan yang solid sambil mencari celah untuk melakukan serangan balik.
Menurut Eduardo Almeida, tudingan Milomor Seslija tadi sah-sah saja dilontarkan. Ia tidak keberatan, namun hasil akhir pertandingan yang akan berbicara.
“Ya kalau mau dibilang parkir bus silakan bilang parkir bus, itu menurut dia bukan menurut saya,“ kata Eduardo Almeida.
Borneo FC sendiri masih memiliki kesempatan untuk meraih gelar juara Piala Presiden 2022.
Rencananya leg kedua final Piala Presiden 2022 akan digelar pada Minggu (17/7/2022). (BolaNas/Suci Rahayu/Kompas.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.