Meski Tanpa Kambuaya & Irianto di Liga 1, Persebaya Tetap Punya Panglima Elite di Lini Tengah
Alwi Slamat yang semula merupakan pemain yang berposisi sebagai bek kiri, ia geser ke tengah untuk menjadi seorang gelandang.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Persebaya Surabaya menyambut gelaran Liga 1 dengan kondisi yang kurang meyakinkan.
Pasalnya, Persebaya harus rela ditinggal barisan pemain andalannya, dan hanya menyisakan delapan pemain sisa yang bermain bersama Bajol Ijo sejak musim lalu.
Yang paling disorot, adalah kepergian Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya ke Persib Bandung.
Baca juga: Daftar Skuad Persebaya Surabaya di Liga 1 2022/2023, Talenta Muda Bajol Ijo Melimpah
Dua pemain berlabel Timnas Indonesia itu sebenarnya bisa saja mengangkan derajat Persebaya di Liga 1 2022/2023.
Meski begitu, sebenarnya Bajol Ijo tak perlu cemas dengan hengkangnya Irianto dan Kambuaya di musim ini.
Mereka sudah berpengalaman tampil tanpa kehadiran pemain asal Papua dan Surabaya itu.
Kambuaya dan Irianto yang merupakan pilar lini tengah Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong, tak pernah absen untuk masuk skuat pilihan juru taktik asal Korea Selatan itu.
Dan Persebaya selalu legowo untuk mengirim Kambuaya bermain bersama Timnas Garuda.
Namun, bukannya kelimpungan, sang juru taktik, Aji Santoso mampu menemukan pengganti lewat transformasi posisi yang ia berikan kepada seorang Alwi Slamat.
Aji Santoso Temukan Jawaban Lewat Alwi Slamat
Alwi Slamat yang semula merupakan pemain yang berposisi sebagai bek kiri, ia geser ke tengah untuk menjadi seorang gelandang.
Pemain berusia 25 tahun itu sering ia duetkan bersama Muhammad Hidayat di lini tengah Persebaya.
Baik saat bermain dengan sistem 4-2-3-1 ataupun 4-4-2, Aji Santoso hampir selalu menduetkan Alwi dan Hidayat untuk menjadi double pivot.
Tak membutuhkan waktu untuk beradaptasi, peran baru yang diberikan Aji untuk Alwi mampu ia jawab dengan permainan yang apik.
Visi bermain prajurit TNI itu sangat baik, ia juga memiliki kemampuan passing dan dribel yang mumpuni.
Kemampuan passing dan dribel Alwi membuat aliran bola di lini tengah Persebaya menjadi lebih encer.
Alwi dapat membantu Bajol Ijo keluar dari pressing lawan ketika menerima bola di kedalaman.
Per catatan Lapangbola.com, pemain asal Tulehu itu masuk dalam 5 besar pemain dengan jumlah operan sukses paling banyak dengan torehan 860 successful passes.
Alwi Slamat pun diandalkan Persebaya untuk menjadi eksekutor bola mati utama, baik tendangan corner ataupun free kick, dia-lah yang menjadi pemain terdepan untuk mengeksekusi.
Kemampuan bertahan dan etos kerja Alwi juga sepantasnya mendapatkan pujian, ia menjadi penghalau serangan lawan dari lini tengah.
Baca juga: Muhammad Zaenuri Mundur dari Persebaya Surabaya, Aji Santoso: Bek Kita Masih Cukup Banyak
Aji Santoso yang sering bermain pragmatis ketika sudah unggul begitu mengandalkan kinerja gelandangnya dalam urusan bertahan.
Dilansir Lapangbola.com, Catatan intersep Alwi berada di angka 3.48, sedangkan catatan tackle eks pemain PSMS Medan ini berada di angka 1.14.
Alwi begitu ngotot dalam bermain, ia tak pernah berhenti berlari untuk mengalirkan bola dari tengah, sang pemain juga tak lupa akan tugasnya membantu Bajol Ijo dalam urusan bertahan.
Ya, Alwi Slamat adalah jawaban saat Bajol Ijo membutuhkan keseimbangan dan kreativitas permainan.
Pemain berpostur 170 cm tersebut memiliki karakter permainan ofensif dan apik dalam hal mengatur tempo serangan.
Alwi di Persebaya bermain sebagai penghubung antara lini tengah dan depan, ia kerap turun menjemput bola kemudian melakukan progresi ke depan dengan umpan-umpan pendek dan melakukan dribel untuk menerobos lini tengah lawan.
Bola di kakinya begitu lengket, meski dirubung oleh 2 hingga 3 pemain, Alwi seringkali mampu lolos dan menerobos pertahanan lawan menuju sepertiga akhir.
Dengan atribut semegah itu membuat Alwi bermain begitu ofensif, ia juga sering dimainkan Aji untuk menjadi playmaker yang mendongkrak lini depan Persebaya saat mengalami kebuntuan.
Salah satu contohnya adalah penampilan Alwi Slamat melawan Persiraja Banda Aceh dalam pekan ke-10 BRI Liga 1 pada (31/10/2021).
Dalam sistem 4-2-3-1 yang Aji mainkan, peran Alwi di lini tengah ia dorong lebih ke depan untuk mengeksploitasi pertahan Persiraja yang menumpuk pemainnya di belakang.
Hasilnya pun ciamik, Alwi sukses mencetak gol indah di menit 8' lewat tendangan melengkungnya dari sisi kanan pertahanan Persiraja.
Baca juga: Bhayangkara FC Vs Persib, Bobotoh Datang Langsung ke Stadion, Skuad The Guardian Tak Gentar
Persebaya Surabaya pun diantarnya unggul dengan skor 2-0 di akhir pertandingan. Ia bermain full time, menjadi pemecah kebuntuan, sekaligus pengatur tempo serangan Bajol Ijo.
Pergerakan dan penempatan posisi Alwi Slamat membuat Persebaya Surabaya memiliki banyak opsi saat membangun serangan dari belakang.
Alwi dapat membuka jalur umpan dan memudahkan para pemain bertahan Bajol Ijo untuk melakukan passing dari kaki ke kaki.
Alwi Slamat juga mampu membuat serangan Persebaya lebih bervariasi dan agresif. Dia memiliki visi bermain dan dribel yang mumpuni untuk merusak sistem pertahanan lawan.
Ya, Alwi adalah jawaban dari konsistensi Persebaya Surabaya musim ini meski harus ditinggal barisan gelandangnya untuk bergabung bersama Timnas Indonesia.
Ia merupakan pemain versatile (serba bisa), itu memudahkan Aji Santoso untuk menambal sulam posisi para pemainnya ketika harus absen.
Kambuaya dan Irianto boleh saja hengkang ke Persib, namun pemain serba bisa seperti Alwi Slamat haram hukumnya bagi Bajol Ijo untuk melepasnya jika masih ingin tampil bertaji di Liga 1 musim ini.
(Tribunnews.com/Deivor)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.