TRIBUNNEWS.COM - Setelah meraih 3 angka darin Persis Solo, Persija Jakarta bakal bertandang ke markas PSM Makassar pada Jumat, (5/8/2022) sore WIB.

Bagi Persija Jakarta, PSM Makassar bukanlah lawan sembarangan, Pluim cs sedang bertengger di peringkat 2 klasemen dengan torehan 6 poin.

Stopper Persija Jakarta, Hansamu Yama pun mengungkapkan bahwa kondisinya dan tim saat ini sedang apik setelah melakukan recovery.

Baca juga: Baru Nyaman Tampil di Kandang, Jadwal Persija Jakarta Selanjutnya Bak Duri Bagi Thomas Doll

“Persiapan untuk ke Parepare sampai sejauh ini lancar sesuai program dari pelatih."

Kami pun sempat melakukan recovery. Saya berharap semua sesuai harapan kami di pertandingan hari Jumat,” ucap Yama dilansir laman resmi Persija.

Penggawa Timnas Indonesia era Luis Milla itu mengaku sudah melakukan evaluasi setelah performanya yang kurang memuaskan saat bersua Persis Solo.

Menghadapi tim yang lebih kuat, Thomas Doll telah memberinya instruksi untuk tampil lebih apik di markas PSM Makassar.

“Kami memulai dengan baik di babak pertama, tapi di babak kedua performa kami menurun karena kurangnya konsentrasi."

"Tapi hal tersebut sudah menjadi evaluasi pelatih dan sudah disampaikan ke saya dan teman-teman yang lain."

"Semoga dengan adanya evaluasi tersebut tim bisa bermain lebih baik di pertandingan berikutnya,”

Ditanya soal kegelimangan Wiljan Pluim, Hansamu Yama mengakui bahwa pemain asal Belanda itu memiliki kualitas yang mumpuni.

Baca juga: PSM Makassar Tatap Gelar Liga 1 2022/2023: Intelegensi Tavarez & Magis Pluim Jadi Kunci

Tapi menurutnya, Juku Eja tak begitu bergantung pada Pluim untuk tampil elite.

“Kami paham bahwa Pluim adalah pemain yang berkualitas. Tapi bukan Pluim saja yang harus diwaspadai, semua pemain PSM juga bagus.

"PSM bukan seorang Pluim saja, tapi sebuah tim yang mempunyai kualitas,” tutur kapten timnas di Piala AFF 2018 itu.

Hansamu Yama berpotensi besar nakal tampil dari menit awal saat Persija datang ke markas PSM Makassar.

Thomas Doll mulai menemukan pakem 3 beknya dala  diri Hansamu, Kudela, dan Maman Abdulrahman.

Ketenangan Hansamu dalam membagi bola dan mengambil keputusan membuat pakem Thomas Doll berjalan apik.

(Tribunnews.com/Deivor)