TRIBUNNEWS.COM- Charles De Ketelaere akan menjalani kehidupan baru di Milan setelah bergabung dengan AC Milan.

Mengutip dari nieuwsblad.be, Charles De Ketelaere mendapatkan nasihat bagus di awal kehidupannya di Milan.

Nasihat atau pesan untuk Charles De Ketelaere di antaranya adalah jangan terlalu banyak keluar pada malam hari.

Charles De Ketelaere adalah pemain muda berusia 21 tahun dari Belgia. Para pengamat memberikan masukan berdasarkan pengalaman memberikan tip kepada De Ketelaere di Milan.

“Nasihat yang bagus: Charles, jangan terlalu banyak keluar pada malam hari,” kata para pengamat itu dikutip dari nieuwsblad.be.

Dua pengamat sepak bola dari Belgia dengan pengalaman di Italia menyarankan Charles De Ketelaere untuk beradaptasi dengan Italia.

Setelah perjalanannya dari Anderlecht, Johan Walem (50) bermain sepak bola selama enam tahun di Italia bersama Udinese dan Parma, antara lain.

Dia kemudian juga menjadi pelatih bersama pemuda Udinese selama hampir tiga tahun.

Luis Oliveira (53) juga pergi bekerja di Italia setelah waktunya di Anderlecht – dia berusia 23 tahun saat itu.

Dia bermain sepak bola di sana selama sekitar 15 tahun, termasuk dengan Cagliari, Fiorentina dan Bologna.

Selain persaingan yang semakin sulit, dengan tekanan yang lebih besar di Liga Champions, perbedaan antara Belgia dan Italia, menurut Oliveira, adalah jumlah jurnalis.

“Di Italia ada lebih banyak lagi. Dan mereka terus mencari cerita bagus tentang pemain".

"Jadi dia pasti harus berhati-hati dengan itu. Saya akan mengatakan: jangan terlalu sering keluar di malam hari, karena fotografer akan terus mengintai".

"Tapi saya pikir dia cukup pintar untuk tidak terlalu merasakan kehidupan malam," katanya.

Para senior yang juga mantan pesepak bola dari Belgia juga memberikan tips bagi Charles De Ketelaere.

Termasuk belajar bahasa Italia. Belajar bahasa Italia, seperti Lukaku

Charles De Ketelaere akan bertemu di AC Milan dengan Divock Origi dan Alexis Saelemaekers atau dua rekan satu tim Belgia, dia harus beradaptasi dengan serius.

“Cara hidup dan bekerja di Italia benar-benar berbeda dengan di Belgia,” jelas Johan Walem.

“Baik dari segi latihan, istirahat dan makan. Persaingan juga akan jauh lebih besar, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan".

"Kompetisi tidak pernah buruk sekalipun. Dia membuat langkah maju yang besar, tetapi penyesuaian cepat akan diperlukan karena ini akan menjadi musim yang penting baginya".

"Untuk semua orang sebenarnya, dengan Piala Dunia yang akan datang. Untungnya, setiap klub Italia bekerja sangat profesional dan akan memiliki semua yang mereka butuhkan".

"Milan juga akan membantunya menemukan tempat tinggal yang cocok. Klub sudah terbiasa bekerja dengan orang asing muda."

Mempelajari bahasa untuk beradaptasi dengan lebih baik juga membantu Luis Oliveira, yang juga berbicara bahasa Italia.

“Itu tidak perlu, karena banyak bahasa Inggris juga digunakan di Italia. Tapi tentu saja itu selalu membantu. Lihat saja Romelu Lukaku di Inter,” katanya.

Selalu Bersemangat, di Italia semua orang benar-benar hidup untuk sepak bola. Semangatnya sangat besar.

Juga dengan para penggemar, yang selalu ingin melihat hasil dengan cepat.

Tapi saya tidak pernah mendapat komentar buruk dari seorang penggemar, misalnya. Selama kamu memancarkan gairah, sama seperti dia, kamu akan baik-baik saja.