Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Frank Lampard Pusing tapi Mencoba untuk Optimistis, Baru Satu Laga, Kaki Pemain Everton Ini Patah

Pelatih Everton, Frank Lampard harus menghadapi masalah cedera pemain yang mengalami patah tulang setelah baru pertandingan pertama.

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
zoom-in Frank Lampard Pusing tapi Mencoba untuk Optimistis, Baru Satu Laga, Kaki Pemain Everton Ini Patah
AFP/BEN STANSALL
KALAH DI LAGA PERTAMA- Ekspresi manajer Everton asal Inggris, Frank Lampard. Dia kalah di laga pertama dan pemainnya ada yang cedera. 

TRIBUNNEWS.COM- Pelatih Everton, Frank Lampard harus menghadapi masalah cedera pemain yang mengalami patah tulang setelah baru pertandingan pertama.

Setelah laga pertama, Frank Lampard sudah harus kehilangan salah seorang pemain pilarnya.

Andalan tim Evertom yang dilatih Frank Lampard harus kehilangan Ben Godfrey yang patah kaki saat menekel Striker Chelsea, Kai Havertz.

Sang bek diperkirakan bakal absen sekitar dua-tiga bulan.

Godfrey langsung ditandu keluar hanya sepuluh menit setelah laga pembuka digelar di Goodison.

Sementara sesama bek Yerry Mina tertatih-tatih keluar dari permainan dengan 20 menit tersisa.

Ini menjadi pukulan berat bagi Lampard, tertama karena bek Seamus Coleman juga belum pulih dari cedera. Tapi dia berusaha untuk optimistis.

Berita Rekomendasi

“Yerry, saya tidak tahu, kami sedang menilai itu. Tapi Mason (Holgate) masuk menggantikan Ben, kami mendapat pengganti cukup baik di sana, dan saya membawa Ruben (Vinagre) menjadi lebih agresif – dan kami mendapatkan Keano (Michael Keane) lagi,” katanya.

Lampard sedang bersiap menyambut rekrutan keempatnya, Gelandang Lille, Amadou Onana yang datang dengan nilai transfer 33 juta pound. “Dia adalah pemain muda bertalenta luar biasa dengan atribut hebat,” ujar Lampard. (Tribunnews/den)

Balas Dendam Sempurna Jorginho ke Gawang Jordan Pickford

Penalti Jorginho membawa kemenangan Chelsea 1-0 atas Everton di pertandingan Liga Premier di Stadion Goodison Park, Sabtu (6/8) malam.

Ini membalas dendam Jorginho atas Jordan Pickford yang pernah menggagalkan penaltinya di final Euro 2020.

Chelsea terlalu banyak buang peluang sehingga mereka baru bisa menang setelah Jorginho mencetak gol tendangan penalti.

Ketika Jorginho berdiri di depan titik putih untuk mengeksekusi penalti ke gawang Everton yang dijaga Jordan Pickford, ingatan gelandang Chelsea ini langsung melayang pada adegan final Euro 2020 lalu.

Dalam laga pekan pertama Liga Primer di Stadion Goodison Park, Sabtu (6/8) malam, The Blues mendapat hadiah penalti di menit 45+9 setelah Ben Chilwell dijatuhkan Abdoulaye Doucoure saat menusuk ke dalam kotak penalti mengejar umpan terobosan Kalidou Koulibaly.

Wasit langsung memberikan hadiah penalti untuk The Blues. Dan siapa lagi yang bakal mengeksekusi selain sang algojo sejati, Jorginho.

Gelandang asal Italia ini dengan penuh percaya diri mengambil bola. Menyimpannya di titik putih, dan mengabaikan provokasi pemain Everton, Yerry Mina, yang mendekatinya, dan terlihat mengeluarkan beberapa patah kata.

Jorginho kembali berhadapan dengan Jordan Pickford. Saat terakhir dia bertemu dengan sang kiper adalah saat adu penalti Italia kontra Inggris pada final Euro 2020 di Stadion Wembley 11 Juli 2021 lalu.

Ketika itu, Jorginho menjadi penendang kelima Italia saat skor 3-2 untuk negaranya.

Andai bisa cetak gol, Azzuri bakal menang. Sayang, bola tendangan Jorginho yang mengarah ke kiri gawang, bisa ditepis oleh Pickford. Untungnya, eksekutor terakhir Inggris Bukayo Saka juga gagal mengeksekusi penalti hingga skor bertahan 3-2 untuk Italia.

Di penalti kemarin, tak seperti biasanya Jorginho tak melakukan dulu lompatan ikonik, dan dengan ketenangan luar biasa kembali mengarahkan bola ke area yang sama: ke sudut kiri gawang. Pickford kali ini terkecoh setelah bergerak ke arah kanan gawang. Gol!

Sebuah pembalasan dendam yang sempurna. Sebuah gol penalti yang akhirnya memastikan kemenangan The Blues 0-1 pada laga perdana Liga Primer.

Usai laga Jorginho menegaskan tentang pentingnya persiapan sebelum mengeksekusi penalti.

“Selama sepekan Anda berlatih menghadapi segala situasi, termasuk juga situasi penalti. Memikirkan apa yang mungkin dilakukan kiper pada saat itu untuk mencoba ,dan menyelamatkannya,” kata Jorginho.

"Jadi saya banyak berpikir dan saya beruntung itu adalah keputusan yang tepat.

Dan ketika ditanya tentang apakah faktor psikologis memainkan peran besar, Jorginho menjawab: "Ya, pasti. Saya pikir penalti itu 70-75 persen di adalah faktor mental, jadi saya berusaha untuk terus fokus, dan untungnya hari ini berjalan dengan baik."

Itu menjadi gol ke-20 Jorginho di Liga Primer. Hebatnya, 18 dari 20 gol itu berasal dari penalti.

Itu menjadikannya pemain dengan rasio penalti/gol tertinggi - 90 persen - lebih tinggi dibandingkan pemain mana pun di kasta tertinggi Inggris yang menorehkan lebih dari 20 gol.

Dia menjadi pemain kedua setelah Frank Lampard (41) sebagai pencetak gol penalti terbanyak sepanjang sejarah Chelsea. Di belakangnya ada Eden Hazard dengan 17 penalti.

Itu juga merupakan gol penalti ke-139 Chelsea di kompetisi ini, terbanyak di antara tim mana pun. Liverpool membuntuti mereka dengan 138 gol dari titik putih.

Ini juga merupakan kemenangan ke-20 Chelsea di pekan pertama musim, dan tidak ada tim lain yang punya catatan lebih baik, hanya Manchester United yang sejajar dengan mereka.

Namun kemenangan lewati penalti ini memberi sinyal masih tumpulnya lini depan The Blues.
Pelatih Thomas Tuchel menurunkan langsung dua debutan, Raheem Sterling, dan Kalidou Koulibaly sebagai starter, sementara Marc Cucurella masuk menjelang akhir babak kedua.

Chelsea memang mendominasi penguasaan bola sampai 63 persen berbanding 37 persen. Mereka juga punya lebih banyak peluang dengan 15 tembakan (enam mengarah ke gawang), berbanding delapan tembakan (empat mengarah ke gawang).

Namun, hanya satu gol yang tercipta lewat titik putih. Salah satu pekerjaan rumah terbesar adalah menuntaskan peluang lewat situasi tendangan sudut.

The Blues mendapatkan 16 tendangan sudut dibanding Everton yang hanya empat kali. Sayangnya, tendangan sudut Chelsea yang dieksekusi Reece James, dan Ben Chilwell, nyaris tak ada yang menimbulkan situasi berbahaya.

Kendati demikian, Tuchel berkilah bahwa yang penting timnya menang. "Kemenangan adalah kemenangan, itu yang paling penting.

Kami bermain di Everton, tempat yang sulit untuk dimenangi dalam beberapa tahun terakhir," ujarnya di BBC. (Tribunnews/den)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
12
10
1
1
24
8
16
31
2
Man. City
12
7
2
3
22
17
5
23
3
Chelsea
12
6
4
2
23
14
9
22
4
Arsenal
12
6
4
2
21
12
9
22
5
Brighton
12
6
4
2
21
16
5
22
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas