Pendekatan Emosional ala Bima Sakti dengan Timnas U16 Indonesia
Cara pendekatan Bima Sakti terhadap Timnas U16 Indonesia di ajang Piala AFF U16 2022, pegang erat disiplin, tanggung jawab, serta toleransi.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Wahyu Gilang Putranto
"Selain itu juga menjaga disiplin mereka dengan ibadah bersama-sama. kemudian untuk yang nonmuslim, setiap hari minggu kami beri kesempatan ke gereja, kami siapkan kendaraan," tambahnya.
"Terpenting adalah itu, ibadah mereka. Kami juga edukasi ke pemain untuk jangan cepat puas, jangan sombong," jelasnya.
Apa yang diterapkan Bima Sakti dan tim ofisial tak lepas dari tanggung jawab para pemain yang nantinya akan beranjak ke berbagai level umur dan kompetisi profesional.
Tanpa sikap tersebut, nilai-nilai dasar yang diperjuangkan bisa saja memudar dan membuat pemain kalah bersaing dengan pemain lainnya.
Lahirnya Marselino Ferdinan yang Baru
Bima Sakti mengambil contoh pada Marselino Ferdinan dan mendiang Alfin Lestaluhu.
Marselino Ferdinan yang merupakan pemain U20 Timnas Indonesia telah melintang di berbagai level usia.
Termasuk menjalani proyek di timnas enior di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Pemain muda Persebaya itu kerap menjadi tumpuan bagi Shin, termasuk Piala AFF U19 lalu meskipun langkah timnas tidak sampai final.
"Kemarin tiba-tiba Marselino Ferdinan whatsapp saya, mengucapkan selamat atas kemenangan pertandingan melawan Filipina, semoga berikutnya lebih baik," beber Bima.
"Saya ceritakan itu ke mereka (pemain Timnas U16 Indonesia). Itu menjadi contoh, mudah-mudahan ada Marselino-Marselino lain yang bisa tersukan tradisi seperti itu dari tim ini," sambungnya.
Teringat Sosok Mendiang Alfin
Tiga tahun sudah Timnas Indonesia kehilangan Alfin Lestaluhu.
Talenta berbakat asal Tulehu, Maluku itu punya dedikasi tinggi untuk sepak bola Indonesia.