Kalah dari Brighton, Fan Man Utd Ajak Kosongkan Stadion, Bentuk Protes ke Glazers, Desak Dia Jual MU
Manchester United kalah di laga pertama atas Brighton, kekalahan itu memicu protes besar di kalangan fan atau penggemar Setan Merah.
Penulis: Muhammad Barir
Setelah putri pemilik Silvio Berlusconi, Marina, memutuskan klub secara finansial pada 2010, tim mulai menurun.
Saat itu, pemain papan atas seperti Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva dijual.
Pengganti mereka sebagian besar adalah pembelian dengan harga murah dari pemain over-the-hill seperti Michael Essien dan Sulley Muntari.
Fans mengacungkan spanduk termasuk 'game over' dan 'masukkan koin' di stadion, di mana segelintir anak kecil yang saat itu menonton pertandingan AC Milan.
Awal tahun ini ribuan penggemar Valencia juga keluar, meninggalkan stadion tanpa pendukung.
Langkah serupa di Stratford dapat membuat kapasitas 74.879 menjadi sunyi untuk pertandingan mendatang, dengan bentrokan besar dengan rival lokal Liverpool akan digelar sebentar lagi.
Melalui Twitter, beberapa orang telah meminta sesama penggemar mereka untuk "menempatkan klub Anda terlebih dahulu" dan "tetap di luar".
Yang lain menyerukan ini lebih dari sekadar gerakan di media sosial, dengan hitungan mundur ke pertandingan Liverpool kurang dari dua minggu lagi.
Pada bulan Mei, fans Manchester United keluar dari Old Trafford pada menit ke-73 dari pertandingan mereka melawan Brentford sebagai bagian dari protes.
Fans juga terdengar meneriakkan 'Kami ingin Glazer keluar sambil juga mengangkat serangkaian spanduk dan menyalakan suar sebagai bagian dari demonstrasi".
Protes juga diselenggarakan oleh kelompok The 1958.
Dorong Kosongkan Stadion
Fans Manchester United Dorong Stadion Kosong Saat Protes Glazer,
Awal musim yang mengerikan di Manchester United telah menyebabkan kebangkitan kembali gerakan "Glazers Out" dari basis penggemar.
Dan gerakan terbaru membuat beberapa penggemar menyerukan boikot terhadap pertandingan Liga Premier mendatang melawan Liverpool pada 22 Agustus.