Juventus vs Sassuolo - Aksi 3 Pemain Juventus Ini Jadi Sorotan, Angel Di Maria Mengaku Bukan Bintang
Aksi tiga penggawa anyar Juventus; Filip Kostic, Angel di Maria, dan Gleison Bremer menjadi sorotan. Angel di Maria klaim dirinya bukan bintang.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Sementara Kostic dikenal sebagai bek kiri yang juga atraktif.
Kerap ikut menusuk, dan rajin melepaskan umpan silang.
Umpan-umpang penyerang Serbia ini diharapkan bisa jadi santapan kompatriotnya yang jadi ujung tombak Bianconeri, Dusan Vlahovic.
Sedang Bremer diplot sebagai palang pintu pengganti Giorgio Chiellini. Sebuah kehormatan sekaligus tantangan besar bagi bek asal Brasil berusia 25 tahun.
Namun, kiprah Bremer selama di Torino sebelumnya (2018-2022) menunjukkan dia memang potensi yang tinggi, dan Allegri boleh berharap dia bisa jadi tandem anyar Leonardo Bonucci baik dalam formasi tiga bek, maupun empat bek.
Kendati mendapatkan ekspektasi tinggi, di Maria mewakili tiga pemain anyar ini, tak mau jemawa, winger Argentina berusia 34 tahun ini menegaskan dirinya bukan pemain bintang.
"Saya bukan pemain bintang. Saya datang ke sini hanya untuk coba memberikan yang terbaik, coba mempersembahkan kemenangan sebanyak mungkin untuk Juventus," kata Di Maria merendah.
"Tujuan kami adalah membawa Juventus ke puncak, untuk menyapu bersih kemenangan. Saya pikir, sepak bola di Italia lebih taktikal, dan lebih agresif. Penting karenanya untuk bisa beradaptasi secepat mungkin," kata Di Maria.
Masalanya, uji coba pramusim kemarin tak berjalan dengan baik bagi
Bianconeri. Dari empat kali uji coba, mereka hanya bisa sekali menang, dengan dua kali kalah, dan sekali seri.
Dua laga terakhir bahkan mereka gagal mencetak gol. Setelah ditekuk Real Madrid 2-0, Juventus kemudian dipermalukan Atletico Madrid 0-4.
Laga kontra Sassuolo jadi kesempatan tim Nyonya Tua untuk bangkit, sekaligus mengawali musim ini dengan sebuah lompatan.
Dan mereka punya cukup modal historis. Juventus punya rekor sebelas kali menang dari 12 laga kandang pembuka di Serie A.
Selain itu, Bianconeri juga selalu mencetak gol di 17 laga dari 18 laga kontra Sassuolo, dengan rata-rata mencetak 2,5 gol tiap laga.
Di sisi lain, kekuatan Sassuolo juga banyak tergerus setelah sejumlah pemain pilarnya hengkang. Yang paling terasa adalah hengkangnya striker andalan, Gianluca Scamacca ke West Ham.
Kepergian Scamacca disebut-sebut bagai membuka pintu air hingga para pemain pilar lain juga bakal ikut hijrah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.