Manchester United Kian Muak Pada Cristiano Ronaldo, Makan Sendirian di Kantin, Last Minute Call?
Cristiano Ronaldo potensial pergi dari Manchester United dengan cara seperti saat dia bergabung, di menit-menit akhir jelang penutupan bursa transfer
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Penyerang superstar itu menandatangani kontrak dua tahun ketika ia bergabung dengan klub di jendela transfer musim panas sebelumnya.
Namun, ada opsi untuk memperpanjang kontrak untuk musim berikutnya, sebuah hal yang tampaknya sangat tidak mungkin dalam situasi saat ini.
Baca juga: Milan Ditikung Juventus Gaet Tommaso Mancini, Lirik Wonderkid Aalborg, Ogah Angkut Cristiano Ronaldo
Bikin Staf dan Pemain Man United Muak
Sikap dari Cristiano Ronaldo untuk ngotot pergi itu juga membuat situasi memanas di internal Manchester United.
Dilaporkan, sejumlah staf dan pemain Man United disebut sudah muak padanya.
Cristiano Ronaldo juga dilaporkan makan di tempat latihan Manchester United di Carrington sendirian selama beberapa hari saat dirinya masih berusaha untuk keluar dari klub.
Cristiano Ronaldo sebelumnya menjadi sorotan karena pergi begitu saja setelah kekalahan memalukan 0-4 dari Brentford di pertandingan Sabtu (13/8/2022), tanpa memberi tepuk tangan kepada para suporter.
Wasit memintanya untuk memberikan apresiasi dengan memberi tepuk tangan pada penonton seusai laga, namun ia menolaknya.
Tidak hanya itu, pemain berusia 37 tahun tersebut juga enggan menjabat tangan pelatih Man United Erik ten Hag.
Kini masalah dengan Cristiano Ronaldo meluas lebih dari sekadar di lapangan.
Cristiano Ronaldo dikenal memiliki pola diet yang telah membantunya tetap berada di puncak permainannya hingga usia tiga puluhan, termasuk makan dua kali saat siang dan dua kali saat malam dalam sehari.
Alih-alih makan di kantin Carrington bersama rekan satu timnya, The Athletic melaporkan bahwa Ronaldo sering makan siang sendirian.
Cristiano Ronaldo juga diyakini menentang pendekatan tekanan tinggi yang dilakukan oleh Erik ten Hag di sesi latihan tim.
Laporan lebih lanjut menunjukkan beberapa orang di klub percaya bahwa pemain asal Portugal itu diberikan lebih banyak kebebasan daripada yang lain.