Catatan AFC seusai Sidak Stadion untuk Piala Asia 2023 hingga Media China Sebut Tak Layak Jadi Venue
Jelang Piala Asia 2023, AFC mengirimkan sebanyak tujuh orang ke Indonesia, pada Kamis (1/9/2022), untuk meninjau stadion.
Penulis: Claudia Noventa
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Asian Football Confederation (AFC) melakukan sidak atau peninjauan stadion untuk Piala Asia 2023.
Indonesia memang telah mencalonkan diri, setelah China mundur sebagai tuan rumah Piala Asia 2023.
Terkini, ada 3 negara yang mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Asia 2023 yakni Korea Selatan, Qatar, dan Indonesia.
Baca juga: Bidding Piala Asia 2023, Perwakilan AFC Mulai Tinjau Stadion di Indonesia
Diketahui, Piala Asia 2023 akan digelar pada 16 Juni hingga 16 Juli 2023.
Jelang turnamen tersebut, Perwakilan Konfederasi Sepakbola Asia mengirimkan sebanyak tujuh orang ke Indonesia, pada Kamis (1/9/2022).
Tim AFC langsung berkunjung ke Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Jumat (2/9/2022).
Dilanjutkan pada Sabtu (3/9/2022), meninjau Stadion Manahan, Solo.
Tim AFC melakukan sidak pada 2 venue tersebut sebagai pembanding fasilitas yang ada di Jakarta dan daerah lain yang harus memenuhi kriteria standar mereka.
Setelah kunjungan tersebut, Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengatakan Tim AFC memberikan beberapa catatan.
Catatan itu terkait jadwal yang mepet antara Piala Asia 2023 dan Piala Dunia U-20 2023.
Apalagi, Piala Asia Dunia U-20 2023 memang dimulai pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.
Sehingga kekhawatiran terkait stadion sempat muncul meskipun solusi sudah ditemukan.
"Pertama ada selisih waktu yang pendek antara selesainya Piala Dunia U-23 2023 dengan dimulainya Piala Asia 2023," ujar Yunus Nusi dikutip dari Youtube PSSI.
"Tapi itu sudah kita bicarakan bersama karena kita memiliki beberapa stadion di sini ada enam stadion yang digunakan untuk Piala Dunia U-20 2023."