Penampilan Sadio Mane di Bayern Munchen Menurun, Eks Pelatih Senegal Beri Pembelaan
Penurunan peforma Sadio Mane di Bayern Munchen mendapat pembelaan dari eks pelatih Senegal yang bernama Adama Traore.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Eks pelatih Senegal, Adama Traore membela Sadio Mane yang mengalami penurunan di tim barunya Bayern Munchen.
Awal musim ini sempat dikejutkan dengan manuver transfer Bayern Munchen yang mendatangkan Sadio Mane.
Bayern Munchen membeli Sadio Mane dari Liverpool untuk mengisi kepergian Robert Lewandowski.
Baca juga: Tak Bakal Nganggur Lama, Thomas Tuchel Impian Pelatih Selanjutnya Bayern Munchen
Klub berjuluk Die Roten tentu sangat kehilangan Lewandowski yang sekarang telah bahagia bersama klub barunya Barcelona.
Penyebab Die Roten merasa kehilangan Lewandowksi tak lain karena Mane belum bisa menemukan penampilan terbaiknya.
Pasalnya sebelum bergabung Die Roten, Mane dikenal sebagai winger ganas yang selalu berkontribusi untuk mantan timnya Liverpool.
Namun sekarang Mane mengalami penurunan peforma dan Bayern Munchen juga inkonsisten pada 7 partai pembuka Liga Jerman.
Menurut statistik Transfermarkt, winger berusia 30 tahun itu belum mencetak gol di liga sejak 21 Agustus lalu.
Pada kesempatan terakhirnya mencetak gol, Mane membuat brace dalam kemenangan 7-0 dari Bochum.
Sejak itu, empat pertandingan beruntun Mane di Liga Jerman gagal memberikan kontribusi gol.
Penurunan peforma Mane juga diikuti dengan terlemparnya Die Roten di 4 besar Liga Jerman.
Pasukan Julian Nagelsmann pun kini menduduki peringkat kelima dengan kpleksi 12 poin.
Menyikapi situasi yang dialami Mane, eks juru latih Senegal era 2009 itu meminta Bayern Munchen harus tetap tenang.
Menurutnya Mane masih membutuhkan waktu adaptasi dengan kultur sepak bola Jerman.
Bahkan Traore menyebut Mane bukanlah robot yang bisa mencetak gol pada setiap pertandingan.
“Mane bukan robot."
"Ini adalah liga baru dan dia perlu waktu untuk beradaptasi," kata Adama Traore dikutip dari laman AS.
(Tribunnews.com/Ipunk)