Brasil 5-1 Tunisia : Insting Penyerang, Raphinha Main Mulai Menit 65, Cetak Brace dan Satu Asis
Raphinha terus bersinar. Penyerang Barcelona berusia 25 tahun ini mengemas dua gol, dan satu assists saat Brasil menggulung Tunisia 5-1 dalam uji coba
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Raphinha terus bersinar. Penyerang Barcelona berusia 25 tahun ini mengemas dua gol, dan satu assists saat Brasil menggulung Tunisia 5-1 dalam uji coba di Stadion Parc des Princes, Paris (28/9).
Statistik Raphinha bersama tim Samba pun semakin moncer. Apalagi dia hanya bermain setelah menit 65 menggantikan Antony tapi dia bisa mencetak dua gol dan satu asis.
Dari total sebelas kali bermain, Raphinha mantan pemain Leeds United ini terlibat dalam sembilan gol, meliputi lima gol, dan empat assists.
Sebuah catatan luar biasa, yang mungkin akan menyegel posisinya sebagai penyerang sayap kanan Brasil untuk gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar yang tinggal 52 hari.
Pelatih Tite memasang formasi berbeda untuk laga terakhir sebelum berlaga di Piala Dunia mendatang.
Kini dia mengusung formasi 4-2-3-2, setelah sebelumnya menerapkan formasi 4-3-3 saat mengalahkan Ghana 3-0 (24/9).
Raphinha, Richarlison, serta Neymar selalu jadi pilihan utama dalam dua laga tersebut.
Raphina terutama tetap di posisinya sebagai penyerang sayap kanan. Sedang posisi Richarlison, dan Neymar masih berubah-ubah sesuai kondisi.
Hanya butuh sebelas menit bagi Raphinha untuk membuka skor. Bola lambung Casemiro disundul Raphinha masuk ke gawang melewati jangkauan kiper Tunisia, Aymen Dahmen.
Tunisia menyamakan kedudukan tujuh menit kemudian lewat tandukan Montassar Talbi.
Namun semenit berselang, aksi Raphinha mengirim umpan terobosan disambut Richarlison dengan tendangan yang membobol gawang wakil dari Afrika ini.
Penyerang nomor 9 ini merayakannya di depan sebagian penggemar Tunisia, yang menanggapi dengan melemparkan gelas plastik, sampah, dan pisang ke arahnya.
Usai laga, Richarlison menyebut aksi rasisme seperti itu bakal terus berulang sepanjang tak ada sanksi tegas.
"Sepanjang yang berwenang terus 'blah blah blah', dan tak memberikan sanksi, ini akan terus terjadi seperti ini. Terjadi setiap hari, dan dan di setiap sudut," tuturnya.