Anggota TGIPF Suwarno: PSSI Jelaskan Bagaimana Mekanisme Penyelenggaraan Liga 1 hingga Liga 3
TGIPF memberikan masukan-masukan kepada PSSI guna membuat sepakbola Indonesia lebih baik lagi ke depannya.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Anggota TGIPF Suwarno: PSSI Jelaskan Bagaimana Mekanisme Penyelenggaraan Liga 1 hingga Liga 3
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu angota Tim Gabungan Independen Pecari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan, Mayjen TNI (Purn) Suwarno turut hadir dalam rapat koordinasi bersama beberapa stakeholder sepkabola Indonesia termasuk PSSI.
Dalam jeda rapat bersama PSSI, Suwarno membeberkan bahwa ketika rapat PSSI mengutarakan bagaimana mekanisme penyelenggaraan baik Liga 1, Liga 2 dan Liga 3, serta kerja sama dengan PT LIB sebagai operator liga.
Baca juga: Dijadikan Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Ini Kata Akhmad Hadian Lukita Seusai Rakor Bersama TGIF
"Situasi tadi yang pertama PSSI menjelaskan bagaimana mekanisme penyelenggaraan liga 1, liga 2, liga 3, kemudian komposisi dari LIB yang merupakan satu bentuk gotong royong dari semua liga dari 18 klub itu. Kemudian PSSI mempunyai saham 1 persen memang kondisi itu mencermati tidak semua liga mempunyai kemampuan sehingga ada sumbangsih hasil yang diperoleh dari LIB untuk tetap mempertahankan kehidupan klub yang mempunya kemampuan lebih besar," kata Suwarno di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022).
"Kemudian bagaimana mereka representasi dari PSSI. PSSI kan punya kewajiban untuk mengirimkan perangkat pertandingan termasuk di dalamnya ada match com, kemudian bagaimana aturan-aturan yang kaitannya dengan security officer sehingga beberapa masukan itu kemudian kita berikan masukan. substansi utama adalah bagaimana kita memperbaiki menajemen persepakbolaan ke depan," sambungnya.
Setelah mendengarkan penjelasan dari PSSI, tim TGIPF memberikan masukan-masukan kepada PSSI guna membuat sepakbola Indonesia lebih baik lagi ke depannya.
Salah satu hal yang ditekankan yakni mengenai keselamatan dan keamanan.
Suwarno bahkan mengatakan momen ini jadi momen yang tepat guna mereformasi sepakbola Indonesia, membenahi seluruh sektor sehingga tragedi Kanjuruhan kedepan tak lagi kembali terulang.
"Kami tadi sampaikan bahwa bagaimana kaitannya dengan security and safety dalam penyelenggaraan sehingga regulasi yang sekarang ada mana saja yang perlu untuk direvisi. Sebab sebagai contoh SO itu kan tidak mungkin itu bukan polisi atau militer akan mampu mengatur kapolres dsb. seperti apa yang pas untuk ke depan penyelenggaraan pertandingan yang berkaitan dengan tanggung jawa seorang security officer," terang Suwarno.
"Panitia seperti apa, Panpel seperti apa, persyaratan macthcom, regulasi seperti apa sehingga momentum ini adalah yang terbaik untuk kita sadari semua memerlukan reformasi persepakbolaan kita menyiapkan personel sesuai kualitas SDM di lapangan," pungkasnya.