Wasit Biang Kerok Milan Dibekap Chelsea, Pioli Mengamuk, Kalulu: Cuma Ditowel, Bukan Pelanggaran
Keputusan wasit memberi penalti dan kartu merah ke Fikayo Tomori mengubah laga Milan vs Chelsea yang berujung kekalahan rossoneri di San Siro
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Wasit Biang Kerok Milan Dibekap Chelsea, Pioli Mengamuk, Kalulu: Cuma Ditowel, Bukan Pelanggaran
TRIBUNNEWS.COM - Keputusan wasit dinilai sebagai biang kerok kekalahan AC Milan dari Chelsea, di macthday keempat fase grup E Liga Champions 2022, Rabu (11/10/2022) dini hari.
Sebelumnya, di kandang Chelsea, Milan juga takluk dari The Blues. Ini menjadi kekalahan beruntun AC Milan di fase grup Liga Champions dari Chelsea.
Pada laga itu, wasit memberikan kartu merah dan hukuman penalti membuat Milan tak berdaya dan harus kembali mengakui keunggulan Chelsea musim ini, sebuah hal yang membuat pelatih AC Milan, Stefano Pioli mengamuk.
Baca juga: Rahasia Kebangkitan Malaysia Taklukkan UEA dan Indonesia Seusai Ditahan Imbang Tim Gurem Guam
Baca juga: Shin Tae-yong Panggil 11 Pemain Persija ke Timnas U-20: Dari Kiper, Bek, Gelandang, dan Penyerang
Stefano Pioli mengatakan keputusan wasit memberi kartu merah pada Fikayo Tomori diiringi hukuman penalti mengubah permainan.
Stefano Pioli mengaku menemui wasit setelah pertandingan terkait keputusan memberi kartu merah langsung kepada Fikayo Tomori.
Sang pelatih tampak sangat marah saat berjalan ke arah wasit Jerman Daniel Siebert begitu peluit akhir dibunyikan.
"Kartu merah dan penalti mengubah permainan, melawan tim yang sudah kuat dan tidak perlu memiliki pemain tambahan juga,” kata Pioli kepada Mediaset Infinity.
“Kami memiliki peluang untuk kembali ke sana (peforma solid)."
"Sangat disayangkan, kami merasa kami benar-benar dapat menyampaikan pendapat kami malam ini,” katanya.
Pertandingan baru berjalan 18 menit, saat wasit Daniel Siebert dari Jerman menghukum Fikayo Tomori dengan kartu merah langsung dan memberi hadiah penalti untuk Chelsea.
Dalam tayangan terlihat Fikayo Tomori dua kali menyentuh bahu Mason Mouth dan melepaskannya sebelum pemain Chelsea asal Inggris itu menjatuhkan diri.
Kejadian itu dianggap pelanggaran oleh wasit Daniel Siebert dan langsung memberinya kartu merah plus hukuman penalti.
Jorginho yang menjadi eksekutor berhasil mengonversinya menjadi gol.
Pierre-Emerick Aubameyang kemudian mencetak gol kedua Chelsea memanfaatkan umpan silang Mson Mount.
“Saya tidak perlu melihat tayangan ulang, terlalu mudah untuk menilai insiden itu."
"Saya memberi tahu wasit apa yang saya pikirkan tentang dia setelah pertandingan."
"Bahasa Inggris saya tidak begitu lancar, tetapi saya pikir dia paham dengan saya maksud,” katanya.
Pertandingan ini juga sarat dengan pelanggaran yang membuat wasit mengeluarkan 9 kartu kuning sepanjang pertandingan.
“Ini hasil negatif, tapi nasib kami tetap di tangan kami," kata Stefano Pioli soal peluang lolos ke babak 16 besar.
"Jika kami ingin kompetitif di Eropa juga, kami harus memenangkan dua pertandingan berikutnya."
"Kami memiliki setiap peluang untuk melakukan itu."
"Sekarang mari selami kembali Serie A, dengan pertandingan sulit melawan tim yang sedang berganti pelatih."
"Kita perlu memulihkan energi kami,” ujarnya.
Grup E Ketat, Milan Masih Berpeluang
Kekalahan ini membuat posisi AC Milan berada di peringkat 3 dengan nilai 4 hasil sekali menang, sekali imbang dan dua kali kalah.
Nilai AC Milan sama dengan Dinamo Zagreb di peringkat 4 klasemen Grup E Liga Champions 2022-2023 juga dengan catatan 1 kali menang, 1 kali imbang dan 2 kali kalah.
Sementara Chelsea memimpin klasemen dengan nilai 7 hasil dua kali menang, sekali imbang dan sekali kalah.
Hasil ini membuat persaingan Grup E cukup sengit karena selisih poin keempat tidak terlalu jauh.
Chelsea di puncak grup E dengan nilai 7 poin, diikuti RB Salzburg dengan 6 poin, AC Milan dan Dinamo Zagreb dengan 4 poin.
“Kami benar-benar harus percaya pada peluang kami untuk lolos."
"Kami harus pergi ke Zagreb untuk memainkan sepakbola kami, lalu menyambut Salzburg di sini di San Siro."
“Sayang sekali kami tidak diberi kesempatan menghadiahi penonton dengan penampilan bagus malam ini."
"Kami membayar harga yang sangat mahal untuk satu insiden."
“Jika kami mampu menjaga permainan ini tetap seimbang dalam situasi seperti itu."
"Sebagian besar pujian diberikan kepada para penggemar kami,” katanya.
Kalulu: Ditowel, Bukan Pelanggaran
Bek AC Milan Pierre Kalulu jadi satu di antara banyak pihak yang mengkritik wasit Daniel Siebert.
Wasit asal Jerman itu dianggap menampilkan peforma horor dalam memimpin pertandingan yang berujung pada kekalahan Milan atas Chelsea tersebut.
"Pertandingan AC Milan vs Chelsea itu dihiasi kontroversi karena hasil pertandingan hampir seluruhnya dipengaruhi oleh keputusan yang membingungkan dari wasit di menit ke-18," tulis ulasan SempreMilan.
Wasit Siebert membuat keputusan besar saat dia mengartu merah Fikayo Tomori dan memberikan penalti buat Chelsea.
Wasit menilai Tomori menarik Mason Mount, meski pada detail di tayangan ulang menunjukkan kalau hal itu adalah keputusan yang salah.
Terlebih, Mason Mount tetap melepaskan tembakannya dan bahkan tidak mengajukan banding.
Pierre Kalulu yang tampak frustrasi berbicara kepada Mediaset Infinity+ setelah pertandingan.
Secara lugas dia menyebut apa yang dilakukan Tomori ke Mount cuma 'towelan' (colekan), dan pada level laga seperti itu, bukanlah pelanggaran.
“Insiden itu… Saya menganggapnya buruk, penyerang menyelesaikan aksinya. Pelanggarannya sangat lembut. Pada level ini, itu bukan pelanggaran. Kami ingin memainkan pertandingan lain dibandingkan dengan (yag dimainkan di) London, tapi… Sekarang kami memiliki dua pertandingan penting dan menentukan untuk dilalui. Kami akan memberikan segalanya untuk dilalui,” kata Kalulu dilansir MilanNews. (oln/*/SM)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.