Kedepan Akan Ada Sanksi Tegas Kepada Suporter Yang Melanggar Aturan Kata Budiman Dalimunthe
Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 100 orang membuat sepakbola Indonesia mulai berbenah dari semua aspek.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 100 orang membuat sepakbola Indonesia mulai berbenah dari semua aspek.
Di luar aspek keamanan yang dinilai jadi penyebab utama dari jatuhnya korban, sisi lain seperti suporter juga mulai diperbaiki dengan memberikan edukasi.
Ketua Divisi Pembinaan Suporter Indonesia, Budiman Dalimunthe mengatakan edukasi suporter harus benar-benar dilakukan.
Apalagi poin suporter masuk dalam Undang-Undang No 11 tahun 2022 tentang keolahragaan.
Ia ingin kedepan suporter klub-klub terorganisir secara jelas dengan begitu hal tersebut dapat memudahkan dalam memberikan arahan dan juga memberikan sanksi.
Budiman mengatakan kedepan akan ada sanksi tegas kepada suporter yang melanggar aturan.
“Sangat mungkin dan sangat bisa (sanksi ke penonton-red) oleh karena itu implementasi Undang-Undang ini kan sangat diperlukan karena itu bersinergi soal manual atau kode disiplin,” kata Budiman saat dihubungi Tribunnews, Kamis (20/10/2022).
“Oleh karena itu lah organisasi atau badan hukum suporter sangat membantu karena misal Jakmania sudah ada kartu anggota sampai 90 ribu yang tidak terdaftar 600 ribu atau Bonek Tribun Kidul sudah sampai tujuh ribu terus di kartu Persebaya selamanya hampir 300 ribu. Nah, itu kan memudahkan kita kalau mereka nonton terus nyalakan flare atau apa itu hukum sepakbolanya jelas dia tidak bisa datang ke Stadion misalnya berapa lama,” terangnya.
Bila semua sudah terorganisir, Budiman menjelaskan nantinya pemimpin dari masing-masing suporter bisa langsung menghukum anggotanya yang melanggar.
Bahkan hukuman yang diberikan apabila pelanggarannya keras, bisa dijatuhkan hukuman tak diperbolehkan menonton pertandingan selamanya di dalam Stadion.
“Kalau ini terorganisir misal ketua Jakmania, Viking, Tribun Kidul atau Aremania tadi bisa menghukum anggotanya. Dia yang melanggar tidak bisa beli tiket selama satu tahun atau selamanya karena sudah berulang-ulang karena kan mereka sudah bikin aturannya,” kata Budiman.
"Terus orang itu dipecat dari keanggotaan suporter dan kemudian pimpinan suporter lapor ke klub dan PSSI, orang yang melanggar itu tidak akan bisa lagi masuk komunitas suporter manapun, dia sudah tidak bisa karena sudah dipecat dan itu ada datanya,” pungkasnya.