Steven Gerrard, Aston Villa, dan Identitas Pecundang Pelatih Lokal Liga Inggris
Steven Gerrard dipecat Aston Villa setelah kekalahan atas Fulham pada pekan ke-12 Liga Inggris pada Jumat, (21/10/2022) dini hari WIB.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Steven Gerrard dipecat Aston Villa setelah kekalahan atas Fulham pada pekan ke-12 Liga Inggris pada Jumat, (21/10/2022) dini hari WIB.
Karier Gerrard sebagai pelatih Aston Villa hanya berjalan 11 bulan, hasil minor yang ia torehkan musim ini membuat pihak The Villans memutuskan untuk memecatnya.
Hingga pekan ke-12 Liga Inggris, Aston Villa terdampar di peringkat 17 klasemen dengan hanya mengumpulkan sembilan poin.
Baca juga: Hasil Liga Inggris, Kekalahan Aston Villa Berujung Pemecatan Steven Gerrard
Dipecatnya Steven Gerrard dari kursi kepelatihan Aston Villa semakin memberi citra buruk pelatih lokal Liga Inggris.
Dan faktanya, pelatih lokal asal Inggris memang dipandang sebelah mata oleh berbagai khalayak dan tim-tm besar.
Hanya ada Graham Potter pelatih yang menukangi tim big six Liga Inggris.
Dilansir Transfermarkt, dengan dipecatnya Gerrard, hanya ada tiga nama saja yang merupakan orang asli Inggris dalam daftar 20 pelatih yang berlaga di Liga Primer Inggris musim 2022/2023
Nama-nama tersebut adalah Howe Eddie (Newcastle United), Frank Lampard (Everton), dan Graham Potter (Chelsea).
Lebih buruknya, sampai detik ini, tidak ada satu pun pelatih asal Inggris yang berhasil membawa timnya menjuarai Liga paling kompetitif di Eropa tersebut.
Fakta itu berbanding terbalik dengan empat liga Top Eropa lainnya.
Musim 2020/2021 saja, para peraih gelar di Serie A, La Liga, Bundesliga hingga League 1, berhasil diraih oleh tim yang dinahkodai oleh pelatih-pelatih lokal.
Inter Milan bersama Antonio Conte, Atletico Madrid bersama Diego Simeone, Bayern Munchen bersama Hans-Dieter Flick, dan Lille OSC bersama Christophe Galtier.
Baca juga: Jadwal Nottingham vs Liverpool Liga Inggris, Jalan Darwin Nunez Ikuti Jejak Luis Suarez
Tim-tim elit di Liga Inggris lebih mempercayakan timnya untuk ditukangi oleh pelatih asing, juru taktik asal Jerman menjadi yang paling favorit.
Sebenarnya, pelatih lokal Inggris pernah berjaya pada musim 1991/1992.
Saat itu, Liga teratas di Negeri Ratu Elizabeth berhasil dimenangkan oleh Leeds United yang dinahkodai oleh juru taktik lokal bernama, Howard Wilkinson.
Liga nomor satu di Inggris masih bernama First Division, barulah di musim 1992/1993 Liga Primer Inggris mulai digelar.
Dan setelahnya, tak ada lagi pelatih lokal di sana yang berhasil meraih kejayaan.
Sebenarnya, asa untuk menghadirkan pelatih lokal hebat pernah terlahir dalam diri Frank Lampard.
Di musim 2019/2020, pelatih muda berusia 43 tahun tersebut dipercaya untuk menukangi bekas tim yang membesarkan namanya, Chelsea.
Musim pertamanya bersama Chelsea berjalan begitu meyakinkan, ia berhasil membawa The Blues untuk finish di peringkat empat klasemen Liga Inggris.
Ia juga menjadi pelopor tim yang berkandang di Stamford tersebut untuk mengorbitkan pemain-pemain muda.
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Pekan 12, Darwin Nunez Tumpuan Liverpool, Man United Tinggal Ronaldo
Nama-nama seperti Mason Mount, Tammy Abraham, dan Fikayo Tomori adalah deretan pemain muda yang ia bawa pulang dari masa peminjaman untuk mendapatkan tempat mengisi skuat inti The Blues.
Debut Lampard yang meyakinkan tersebut, membuat Roman Abrahamovic semakin percaya dengannya.
Untuk menaungi Liga Primer Inggris musim 2020/2021, Abrahamovic menggelontorkan dana sebesar 200 juta euro atau sekitar 3,2 triliun rupiah sebagai modal belanja pelatih asal Inggris itu.
Namun, hal tersebut justru menjadi bencana untuk Lampard.
Nama-nama besar yang ia boyong tak mampu ia kombinasikan dengan skuat muda miliknya.
Alhasil, Chelsea dibawanya tercecer di papan tengah Liga Inggris hingga pekan ke-13.
Kondisi tersebut membuat Abrahamovic geram dan memecatnya pada bulan Januari untuk digantikan oleh juru taktik asal Jerman, Thomas Tuchel.
Dipecatnya Frank Lampard membuat asa untuk pelatih lokal dapat membawa pulang gelar Liga Inggris pun pupus.
(Tribunnews.com/Deivor)