Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Respons Klub Liga 1 Soal Percepatan KLB PSSI, Ini Sikap Arema, Persebaya, Persis Solo, PSM Makassar

Arema FC, Persis Solo, Persebaya, dan PSM Makassar merespons soal percepatan KLB PSSI. Apa kata klub-klub Liga 1?

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Respons Klub Liga 1 Soal Percepatan KLB PSSI, Ini Sikap Arema, Persebaya, Persis Solo, PSM Makassar
Tangkapan layar YouTube PSSI
Ketua PSSI Mochamad Iriawan dan para Exco PSSI mengumumkan PSSI segera mempercepat Kongres Luar Biasa. 

Respons Klub Liga 1 Soal Percepatan KLB PSSI, Ini Sikap Arema, Persebaya, Persis Solo, dan PSM Makassar

TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang berencana mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) mendapat respons klub Liga 1.

Satu di antaranya datang dari Manajemen Arema FC.

Singo Edan, julukan Arema FC, menyatakan mendukung penuh rencana Kongres Luar Biasa PSSI yang bertujuan merombak jajaran pengurus PSSI dan aturan federasi sepakbola tersebut.

Baca juga: Jawab Soal Desakan Mundur, Iwan Bule Cerita Momen Anak-Istri Menangis Saat Dia 8 Hari di Malang

Dilansir Antara, Komisaris Arema FC Tatang Dwi Arifianto mengatakan bahwa Arema FC sudah mendapatkan surat resmi dari PSSI terkait penetapan Komite Pemilihan dan Komite Banding pemilihan.

"Kami setuju mengikuti alur dan arahan yang mengatur tentang KLB," kata Tatang.

Tatang menjelaskan, Arema FC menilai, percepatan pelaksanaan KLB PSSI merupakan bentuk dari percepatan transformasi untuk menentukan peta jalan sepakbola Indonesia ke depan yang lebih baik.

BERITA TERKAIT

Pihak manajemen Arema FC juga memberikan tanggapan atas keputusan Gilang Widya Pramana yang mengundurkan diri dari jabatan Presiden Klub Arema FC.

Pihak manajemen Arema FC menyampaikan terima kasih atas dedikasi yang luar biasa kepada sosok yang dikenal dengan Juragan 99 tersebut.

Ia berharap, Gilang tetap bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan Arema FC.

Saat ini, lanjut Tatang, manajemen masih fokus pada penanganan tanggap darurat atas peristiwa tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang menewaskan 135 orang serta percepatan KLB PSSI.

"Terkait struktural di manajemen pascamundurnya presiden klub kemungkinan kita masih butuh waktu panjang untuk membahasnya. Hal yang juga penting, kini kita juga fokus percepatan KLB di federasi agar sepak bola kembali normal," katanya.

Respons Persis Solo, Persebaya, dan PSM Makassar

Dirut Persis Solo, Kaesang Pangarep (kiri), bersama Pimpinan Persebaya, Azrul Ananda
Dirut Persis Solo, Kaesang Pangarep (kiri), bersama Pimpinan Persebaya, Azrul Ananda (kanan), setelah bertemu dan berdiskusi pada Senin (24/10/2022). Persebaya dan Persis sepakat akan menyurati PSSI dalam waktu dekat.

Setelah Persebaya dan Persis Solo, PSM Makassar ikut mendukung digelar KLB PSSI

Seperti diketahui, Persis Solo dan Persebaya adalah dua klub pertama yang menyurati PSSI untuk meminta Kongres Luar Biasa (KLB)

Dilansir SURYA.co.id dari BolaSport.com, tim berjuluk Juku Eja itu mendukung penuh segala perbaikan dan transformasi sepak bola nasional termasuk KLB.

"PSM Makassar berharap agar tragedi Kanjuruhan menjadi yang terakhir dan menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh insan sepak bola khususnya bagi bagi insan tanah air."

"PSM Makassar mendukung penuh segala bentuk perbaikan dan transformasi sepak bola nasional (termasuk pelaksanaan Kongres Luar Biasa) dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku agar tidak menjadi masalah bari di kemudian hari," tulis poin kedua pernyataan resmi PSM Makassar.

Meski begitu, PSM Makassar menegaskan apabila KLB tak bisa dipaksakan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim.

Menurut pria yang sering disapa Sule itu pelaksanaan KLB harus sesuai dengan regulasi yang ada.

KLB baru bisa digelar ketika ada desakan dari 50 persen voter.

Jika merujuk hal itu, KLB sendiri bakal sulit terwujud.

Pasalnya dari klub Liga 1 2022/2023 baru ada tiga tim yang dengan tegas meminta digelarnya KLB.

Mereka adalah Persis Solo, Persebaya Surabaya, dan PSM Makassar.

"Kalau KLB jangan dipaksakan kalau tidak sesuai statuta," ucap Sule dilansir BolaSport.com dari Tribun makassar.

"Karena akan berimbas sanksi FIFA, seperti pernah terjadi terhadap sepak bola kita."

"KLB tidak boleh karena desakan pihak di luar voter, apalagi karena ada interfensi," tuturnya. (Antara/Kompas.com/BolaSport)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas