TRIBUNNEWS.COM- Upaya Brasil untuk memenangkan rekor keenam Mahkota Piala Dunia di Qatar akan dimulai melawan lawan yang biasa dihadapi di Piala Dunia.

Serbia dan Swiss telah bersaing menghadapi Brasil empat tahun lalu di Rusia. Namun akhir-akhir ini, Brasil jarang menghadapi lawan dari Eropa.

Ini menjadikan tim-tim Eropa jadi sedikit misteri bagi timnas Brasil saat ini.

Brasil hanya memainkan satu pertandingan melawan tim Eropa sejak tersingkir pada 2018, saat mereka memenangkan pertandingan persahabatan melawan Republik Ceko.

Undian yang relatif baik untuk Brasil, lawan berikutnya adalah Kamerun, yang memiliki sejarah Piala Dunia yang membanggakan tetapi mungkin bakal berjuang kali ini.

Brasil adalah favorit di turnamen dan diharapkan lolos dari Grup G tanpa terlalu banyak masalah.

Brasil memulai kampanye 2018 mereka dengan hasil imbang 1-1 melawan Swiss sebelum menang 2-0 melawan Kosta Rika dan Serbia.

Tetapi mereka tidak pernah benar-benar mencapai ketinggian yang diharapkan dari mereka sebelum disingkirkan oleh Belgia di perempat final.

Mereka datang ke Piala Dunia ini segar dari kampanye kualifikasi tak terkalahkan, dengan skuad yang dipimpin oleh Neymar tetapi dengan kualitas menakutkan di semua posisi.

Namun, pertanyaan besar seputar kurangnya pengalaman baru-baru ini melawan tim-tim terkemuka Eropa.

Sejak memenangkan gelar kelima mereka di Jepang pada tahun 2002, mereka telah tersingkir di Piala Dunia berikutnya oleh Prancis, Belanda, Jerman, dan kemudian Belgia.

Namun, mereka hanya memainkan satu pertandingan melawan tim Eropa sejak tersingkir pada 2018, memenangkan pertandingan persahabatan melawan Republik Ceko.

"Saya berharap tetapi fokus. Kami mencapai Piala Dunia: sekarang saatnya mencapai final dan menjadi juara," kata Tite dalam wawancara dengan The Guardian awal tahun ini.

Pertandingan pembuka Brasil kali ini akan melawan Serbia, yang gagal lolos ke Euro 2020 tetapi di bawah pelatih baru, Dragan Stojkovic menduduki puncak grup kualifikasi mereka di depan Portugal.